JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Mafindo di Wonogiri Sebut Hoaks Seperti Butiran Debu yang Susah Dibersihkan

Hoaks
Diskusi soal literasi digital bersama Mafindo di Wonogiri. Joglosemarnews.com/Aris Arianto
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah elemen di Wonogiri termasuk dari media massa, pegiat medsos, hingga perguruan tinggi mengikuti kegiatan Literasi Digital di Ruang Graha Personalia BKD Wonogiri baru baru ini .

Kegiatan yang diadakan Diskominfo Wonogiri itu mengusung tema “Berfikir Kritis Hadapi Hoaks Jelang Pemilu” dengan menghadirkan dua pemateri dari Relawan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).

Dalam pemaparannya, Ketua Mafindo Solo Raya, Guntur Wahyu Nugraha menyampaikan tentang penginderaan hoaks. Guntur Wahyu Nugraha menyebutkan tema atau topik mis/disinformasi pada momen Pemilu, yakni kecurangan, konspirasi, kericuhan dan latar belakang.

Guntur Wahyu Nugraha juga memaparkan tentang pengalaman Pemilu sebelumnya pada tahun 2014 dan 2019 serta menayangkan jumlah penyebaran hoaks yang terjadi di tahun 2019.

Baca Juga :  Semangat Tingkatkan Produksi Padi dengan Perluasan Lahan Tanam

“Pada 2014 hoaks menyerang satu arah, efektif mengurangi elektabilitas dan hoaks yang mendelegimitasi Pemilu mulai muncul saat pemungutan suara. Sedangkan pada tahun 2019 hoaks saling menyerang (dua arah), hoaks tidak efektif lagi mengurangi elektabilitas dan hoaks yang mendelegimitasi pemilu muncul jauh sebelum pemungutan suara,” tandas Guntur Wahyu Nugraha.

Dia menambahkan menurut data pemilu 2019 ada setidaknya total 226 hoaks yang menyangkut pasangan calon, 133 hoaks menyerang kubu Jokowi-Ma’ruf Amin dan 93 hoaks menyerang kubu Prabowo Sandi.

Wakil Ketua Komite Organisasi & PSDM Mafindo, Erwina Tri S sebagai pemateri kedua mengatakan hoaks itu seperti halnya partikel alias butiran debu yang ada di sekeliling kita. Sekeras apapun kita membersihkannya akan tetap ada partikel debu tersebut, bahkan menggunakan alat yang canggih sekalipun.

Baca Juga :  Asyiknya P5 Sehatkan Badan dan Bahagiakan Jiwa Siswa SMP di Jatisrono Wonogiri

Hoaks itu seperti partikel debu yang ada di sekeliling kita, sulit untuk dibersihkan. Namun, hal tersebut bisa diantisipasi dari diri kita dengan cara mengkroscek kebenaran informasi dan melaporkan kepada Mafindo bila ada berita hoaks (bohong) yang kita jumpai,” jelas Erwina.

Dia menyampaikan Mafindo tidak dapat bekerja sendirian, meskipun Mafindo sudah berdiri di 40 kota di Indonesia. Relawan yang ikut masih sedikit hanya sekitar 1000 personil.

Erwina meminta peran serta masyarakat untuk mengawal penyebaran hoaks dan jangan mudah percaya terhadap informasi yang belum jelas kebenarannya. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com