JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Terungkap, Begini Akibat yang Timbul Dari Aksi Mogok GTT PTT Wonogiri

Anggota Koramil Jatiroto Kodim 0728 Wonogiri memberikan imbauan kepada siswa SD, dampak aksi mogok massal ribuan GTT PTT
   
Anggota Koramil Jatiroto Kodim 0728 Wonogiri memberikan imbauan kepada siswa SD, dampak aksi mogok massal ribuan GTT PTT

WONOGIRI-Aksi mogok mengajar serentak ribuan guru tidak tetap pegawai tidak tetap (GTT PTT) Wonogiri berbuntut panjang.

Di SDN 1 Wuryantoro dan SMPN 1 Wuryantoro jajaran Forkopimcam Wuryantoro melaksanakan inspeksi mendadak melihat proses belajar mengajar, dampak mogok serentak, Selasa (8/10/2018)

Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Wuryantoro Purwadi Kapolsek Wuryantoro AKP Moch.Susilo, Danramil Wuryantoro di wakili Sertu Ratno.

Hasil dari sidak tersebut, untuk tingkat SD ada kendala dalam proses belajar mengajar. Karena lebih banyak guru yang berstatus honorer daripada guru PNS. Untuk sementara proses belajar mengajar diisi oleh guru PNS.

Untuk sekolah tingkat SMP, tidak banyak kendala karena hanya beberapa guru yang berstatus honorer.

Baca Juga :  Jangan Diklik! Ini Alasan 6 Caleg PDIP Wonogiri Mengundurkan Diri Padahal Terpilih Menjadi Anggota DPRD

Di wilayah Kecamatan Jatiroto, Forkopincam setempat melakukan pemantauan ke sekolah-sekolah untuk melihat langsung dampak atau keadaan para pelajar. Adapun sasaran sekolah yang dipantau adalah SD N I Jatiroto, SDN I Desa Sugihan dan SMP N 2 di Desa Cangkring.

Kegiatan dihadiri oleh Camat Jatiroto Andhika Krisnayana, Danramil 16/Jatiroto yang diwakilkan kepada Batuud Peltu Sutarno Kapolsek Jatiroto Iptu Unggul Tri Waseso.

Hasil pemantauan yang didapat, SD N I Jatiroto dengan Kepala Sekolah Pujono, dari jumlah guru 14 orang yang sudah PNS 4 orang, untuk guru WB (GTT) 10 orang. Keseluruhan GTT melakukan cuti bersama.

Baca Juga :  Akhirnya Jadi Anggota DPRD Wonogiri, ini Daftar Pengganti Caleg PDIP Wonogiri yang Mengundurkan Diri

“Namun proses belajar mengajar tetap berjalan dengan sistim digilir jam pelajaranya oleh guru PNS,” ungkap Camat.

SD N I Desa Sugihan dengan Kepala Sekolah Harmadi, jumlah semua guru 6 orang, PNS 2 orang dan WB 4 orang. Proses belajar tetap berjalan dengan sistem PNS mengajar siswa kelas 1,2,3 dan kelas 4 dengan sistim digilir. Namun untuk siswa kelas 5 yang mengajar adalah kakak kelas mereka yaitu kelas 6.

SMP N II Desa Cangkring dengan Kepala Sekolah Rohmat, jumlah guru PNS 30 orang dan jumlah guru WB sekitar 25 orang. Sampai dengan saat sekarang untuk proses belajar-mengajar tidak ada kendala. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com