JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Awas, Bulan-bulan Ini Jadi Musim Ular Menetas Termasuk Ular Berbisa. Berikut Panduan dari BPBD dan Exalos Sragen!

Ilustrasi ular piton
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Masyarakat diminta mewaspadai kemunculan ular atau anakan ular memasuki bulan Januari dan musim penghujan ini.

Pasalnya bulan pertama di awal tahun atau bulan Januari biasanya menjadi masa yang cocok untuk perkembangbiakan ular.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen, Sugeng Priyono, Sabtu (16/1/2021).

“Bulan Januari ini memang biasanya musim ular bertelur dan menetas. Jadi masyarakat kami imbau waspada, karena sebagian ular itu berbisa,” paparnya.

Sugeng menguraikan, jika ada ular apalagi jenis berbisa di lingkungan rumah, masyarakat diminta tak perlu panik.

Akan tetapi, cukup dengan menggunakan sapu lidi untuk menghalau kemudian bisa ditutup dengan menggunakan ember.

Ia menyarankan jika sekiranya sudah mengganggu, bisa melapor ke BPBD. Nanti akan direspon dengan menerjunkan tim relawan.

Baca Juga :  Pesta Rakyat dalam Dimensi Ekonomi Kreatif dan Kesejarahan: Hari Jadi Sragen ke-278

“Silakan menghubungi kami, nanti kita sampaikan ke teman-teman relawan,” terangnya.

Sugeng menyebut, para relawan melalui BPBD sudah melakukan simulasi atau praktek langsung cara menangkap ular dengan teknik yang benar. Ular yang ditangkap nantinya akan dikembalikan ke habitatnya.

Sebelumnya, Ketua Regional Exalos Sragen, Candra Giri yang aktif di dunia satwa ular kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , mengatakan musim penghujan memang menjadi momen yang biasa digunakan ular berkembangbiak.

Selain itu, musim hujan kadang banyak diwarnai dengan kemunculan ular di dalam rumah.

Ia mengatakan dari laporan warga yang diterima selama ini, ruangan dapur atau dekat dapur menjadi lokasi yang paling banyak ditemukan ular.

Baca Juga :  Kronologi Penangkapan Wahyu alias Kenyung Tersangka Hipnotis Nenek-menek di Plupuh Sragen, Pelaku Berhasil Membawa Kabur Uang Tunai 20 Juta, 5 Sertifikat Tanah dan Perhiasan

Kemudian, di area gudang atau tempat penyimpanan barang bekas adalah lokasi kedua yang paling sering dijadikan persembunyian ular.

“Area-area itu biasanya banyak tikusnya sehingga menarik kemunculan ular untuk masuk. Ular masuk ke rumah itu biasanya untuk cari makanan yaitu tikus,” ujar relawan yang akrab disapa Ucank itu.

Ucank menambahkan kasus gigitan ular di Sragen sudah relatif banyak. Sepanjang tahun ini, pihaknya sudah menangani empat kasus gigitan ular berbisa pada warga mulai dari ular hijau, ular bandotan hingga ular cobra jawa atau ular dumung.

“Alhamdulillah, semuanya bisa tertangani dan bisa pulih. Asalkan penanganannya cepat dan tidak salah, bisa diselamatkan,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com