JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Survei SMRC: Kesediaan Masyarakat Ikut Vaksinasi Covid-19 Masih Rendah, Tak Lebih 50 Persen

Vaksinasi Covid-19. Foto: YouTube/Sekretaris Presiden
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM  – Tingkat kesediaan masyarakat untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 ternyata masih rendah.

Setidaknya, fakta tersebut terlihat dari hasil survei yang dilakukan oleh  Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Survei itu menunjukkan bahwa tak sampai 50 persen, tepatnya hanya 46 persen warga yang secara tegas menyatakan bersedia ikut vaksinasi Covid-19.

Sekitar 28 persen menyatakan tidak mau divaksin dan ada 23 persen menyatakan masih ragu.

“Ini temuan yang perlu mendapat perhatian serius,” ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani, lewat keterangannya, Selasa (23/3/2021).

Jika ingin mencapai pencegahan penyebaran Covid-19 yang efektif, lanjut Deni, diperlukan minimal 70 persen warga yang memiliki kekebalan tubuh terhadap virus Corona.

Survei yang mencakup semua provinsi di Indonesia ini dilakukan pada 28 Februari 2021-8 Maret 2021 dengan metode wawancara tatap muka. Survei ini melibatkan 1220 responden yang dipilih secara acak, dengan margin of error 3,07 persen.

Baca Juga :  Diduga Catut Nama Dosen di Malaysia, Prof Kumba Akhirnya Mundur dari Jabatan Dekan FEB Unas

Menurut Deni, terdapat sejumlah faktor yang mungkin mempengaruhi kesediaan seseorang untuk divaksin.

Pertama, soal keyakinan bahwa vaksin aman. Survei menemukan bahwa 64 persen warga yang percaya bahwa vaksin aman bersedia untuk divaksin, sementara hanya 16 persen warga yang percaya vaksin aman bersedia untuk divaksin.

Kedua, pengaruh dari adanya kampanye menolak vaksin. Sekitar 35 persen warga yang pernah mendapat ajakan untuk menolak vaksin menyatakan bersedia divaksin, sementara 47 persen warga yang tidak pernah mendapat ajakan menolak vaksin bersedia divaksin.

Ketiga, rasa kekhawatiran atau ketakutan akan penularan Covid-19. Survei menemukan bahwa 59 persen warga yang menyatakan sangat takut tertular vaksin menyatakan bersedia divaksin, sementara hanya 38 persen warga yang menyatakan tidak takut tertular Corona menyatakan bersedia divaksin.

Baca Juga :  Jika Tuduhan Pencatutan Nama Dosen Malaysia Terbukti, Pakar: Gelar Guru Besar Dekan FEB Unas Mestinya Dicopot

Keempat, persepsi tentang masih terus bertambahnya kasus penularan Covid-19. Survei menemukan bahwa 52 persen warga yang percaya jumlah terinfeksi Covid-19 semakin banyak menyatakan bersedia divaksin, sementara hanya 39 persen warga yang tidak percaya jumlah terinfeksi Covid-19 semakin banyak menyatakan bersedia divaksin.

“Dengan demikian, agar kebijakan vaksinasi ini berjalan efektif, pemerintah perlu melaksanakan serangkaian langkah,” ujar Deni.

Di antaranya, pemerintah perlu melawan kampanye anti vaksin, meyakinkan rakyat bahwa vaksinasi Covid-19 aman, meyakinkan publik bahwa bahwa pandemi belum berakhir dan setiap warga bertanggungjawab untuk mencegah penyebaran wabah.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com