JOGLOSEMARNEWS.COM Umum

Puasa Syawal 6 Hari, Apakah Harus Dilakukan Berturut-turut?

Kurma. pexels
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Puasa Syawal, apakah harus dilaksanakan enam hari berturut-turut ataukah boleh dilakukan tidak beruntun?

Pendiri Rumah Fiqih Indonesia, Ustadz Ahmad Sarwat Lc MA menjelaskan tentang masalah tersebut. Ia menjelaskan, sebetulnya tidak aturan dari Nabi Muhammad SAW tentang tata cara puasa Syawal.

“Karena itu para ulama berbeda pendapat. Seandainya ada hadits shahih yang menjelaskan bahwa puasa Syawal itu harus berturut-turut sejak tanggal-tanggal Syawal, maka pastilah semua ulama bersatu dalam pendapat,” kata dia dikutip dari laman Rumah Fiqih Indonesia, Sabtu (15/5/2021).

Dia menuturkan, karena tidak ada satu pun dalil qath’i yang shorih dan shahih tentang aturan itu, amat wajar bila hal itu masuk ke wilayah ijtihad. Al-Imam Asy-Syafi’i dan sebagian fuqaha Al-Hanabilah mengatakan bahwa yang lebih utama dari puasa 6 hari Syawal itu dilakukan secara berturut-turut selepas hari raya Idul Fitri.

Baca Juga :  Timnas AMIN Resmi Bubar! Para Petinggi Koalisi Perubahan Hadir, Tapi Surya Paloh Absen

“Sehingga afdhalnya menurut mazhab ini puasa Syawal dilakukan sejak tanggal 2 hingga tanggal 7 Syawal. Dengan alasan agar jangan sampai timbul halangan bila ditunda-tunda,” jelasnya.

Sementara, kalangan Mazhab Al-Hanabilah tidak membedakan apakah harus berturut-turut atau tidak, karena sama sekali tidak berpengaruh dari segi keutamaan. Pendapat membolehkan puasa Syawal kapan saja asal masih di bulan Syawwal. Tidak ada keharusan untuk berturut-turut, juga tidak ada ketentuan harus sejak tanggal 2 Syawal.

Baca Juga :  Pramuka Boyolali Gelar Halal Bihalal untuk Tingkatkan Sinergitas

Kalangan Al-Hanafiyah, berpendapat bahwa lebih utama bila dilakukan dengan tidak berturut-turut. Mereka menyarankan agar dikerjakan 2 hari dalam satu pekan. Sedangkan kalangan fuqaha Al-Malikiyah berpendapat, puasa itu menjadi makruh bila dikerjakan bergandengan langsung dengan bulan Ramadhan.

Hukumnya makruh bila dikerjakan mulai tanggal 2 Syawal selepas hari Idul Fitri. Bahkan mereka mengatakan bahwa puasa 6 hari itu juga disunnahkan di luar bulan Syawal, seperti 6 hari pada bulan Zulhijjah.

www.republika.co.id

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com