Ada di Wonogiri, Ayah Ibunya Guru Tapi Anaknya kok Stunting, Apa yang Sesungguhnya Terjadi?

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM —
Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek menyebutkan kasus anak stunting alias anak kerdil menjadi perhatian khusus. Terlebih penyebab kasus stunting di Wonogiri ternyata tidak sebatas faktor ekonomi.

Bupati mencontohkan di Wonogiri ada orang tua yang berkecukupan secara ekonomi. Bahkan pendidikan juga baik, namun memiliki anak stunting.

“Tidak sekadar miskin. Ada keluarga yang bapak ibunya guru, ekonominya bagus, tapi anaknya stunting,” kata Bupati saat Rembung Pencegahan Stunting dan peluncuran program Ibu Hamil dan Balita Makan Sehat (Bumilimase) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Selasa (16/11/2021).

Soal orang tua guru yang memiliki anak stunting, menurut dia berarti ruang edukasinya belum baik. Selain itu ruang sosialisasinya belum digelar masif.

“Jumlah penderita stunting di Kabupaten Wonogiri berkisar 3.000 anak,” tutur dia

Dia mengatakan, penyebab utama menurutnya bukan sekadar faktor ekonomi. Pasalnya, banyak juga penderita stunting yang berasal dari keluarga mampu secara ekonomi. Yang lebih utama adalah keterbatasan pemahaman.

Keterbatasan pemahaman dapat berupa minimnya pengetahuan mengenai ibu hamil, asupan gizi, hingga kecukupan nutrisi usai melahirkan. Dia mencontohkan, ibu hamil terkadang tidak meminum suplemen, obat penambah darah atau pemberian makanan tambahan.

Dalam kesempatan itu, Wonogiri menargetkan stunting 0%. Bupati menyatakan target itu tidak mustahil asalkan didukung komitmen semua pihak.

“Tahun 2017 angka stunting masih 24%, sekarang sudah 14-15%. Tidak ada yang mustahil,” sebut dia.

Komitmen yang lebih kuat dari kepala desa dan kepala kelurahan untuk mengolaborasikan potensi anggaran dan kewenangannya harus didorong sehingga penanganan dilakukan secara terstruktur. Mekanisme pendataan, verifikasi, validasi dan pemetaan juga punya peran penting untuk menyajikan potret riil mengenai stunting. Aris