HUT ke-49, DPC PDIP Sragen Ajak Masyarakat Bangkit dengan Semangat Gotong Royong. Hasto Kristiyanto Serukan Jaga Tradisi Rawat Lingkungan

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tanggal 10 Januari 2022 besok, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tepat menapaki usia ke -49.

Mendekati usia setengah abad, PDIP masih menahbiskan diri sebagai partai terbesar dan menjadi penguasa politik di negeri ini.

Di momen bersejarah tersebut, DPC PDIP Sragen mengajak masyarakat untuk menjadikan HUT ke-49 PDIP ini sebagai momentum kebangkitan bersama.

Ketua DPC PDIP Sragen, Untung Wibowo Sukowati melalui Sekretaris DPC, Suparno menyampaikan rasa syukur di usia ke-49, PDIP masih menjadi partai dengan tingkat kepercayaan tertinggi.

Hal itu ditandai dengan posisi PDIP menjadi parpol teratas peraih kursi baik di tingkat nasional, Jateng maupun di tingkat Kabupaten Sragen.

“Di momentum HUT ini, kami dari DPC PDI Perjuangan Sragen mengucapkan selamat HUT PDIP ke-49. Sukses selalu dan semakin bertumbuh besar serta makin dipercaya oleh masyarakat dalam menyuarakan aspirasi,” paparnya Minggu (9/1/2022).

Suparno mengajak HUT ke-49 PDIP menjadi momentum untuk bangkit bersama. Ajakan itu dinilai relevan dengan situasi di tengah pandemi saat ini.

Masyarakat diharapkan bisa bangkit untuk membangun jiwa dan raga untuk kejayaan Indonesia dengan tetap mengedepankan semangat gotong royong.

“Masyarakat harus bangun dan bangkit dengan semangat gotong royong. Apalagi di situasi pandemi ini, gotong-royong adalah senjata ampuh dalam memulihkan ekonomi,” jelasnya.

Tradisi Jaga Lingkungan

Sementara, di tingkat pusat, DPP juga menggelar kegiatan berbasis penghijauan dan kebersihan lingkungan sehari sebelum HUT.

Seperti aksi bersih-bersih Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung dan menanam pepohonan di 15 titik DAS pada Minggu (9/1/2022).

Kegiatan itu dipimpin langsung oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dengan dihadiri jajaran pengurus DPP, DPD hingga anggota fraksi PDIP DPR RI.

Dalam kesempatan itu, Hasto mengatakan kegiatan seperti ini merupakan tradisi PDIP, khususnya sejak tiga tahun belakangan dalam menyambut HUT partai.

Hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut pesan Ketua Umum PDIP Megawati agar partai terus menjaga kultur organisasi untuk merawat pertiwi.

“Dalam merawat pertiwi ini, kami memberikan oksigen bagi kehidupan. Berpolitik bagi PDI Perjuangan itu perspektifnya sangat luas, meliputi seluruh aspek kehidupan rakyat, sehingga kali ini DPD PDI Perjuangan DKI dipusatkan melakukan gerakan penghijauan pada tahun ketiga,” paparnya.

Hasto menyebut PDIP juga konsisten untuk membangun tradisi membuang sampah yang diminta diawali dari semua kader PDIP.

Ia mencontohkan budaya itu ditunjukkan Ketua Umum PDIP Megawati yang sangat memperhatikan aspek paling sederhana dalam merawat lingkungan melalui kebiasaan ketika makan kacang.

“Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri punya tradisi, ketika makan kacang, maka kulitnya tidak boleh dibuang. Karena mengandung kalium, satu unsur yang penting bagi tanaman. Bila kita ke Teuku Umar tempat Ibu Mega, kemudian melihat tanaman-tamanan, maka di atas tanaman itu ditebari kulit kacang, untuk memberi asupan bagi tanaman yang ditanam Ibu Megawati supaya memiliki asupan nutrisi,” jelasnya.

Hasto juga memimpin kegiatan pembersihan DAS dan penanaman pohon di Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta Timur.

Sebanyak 227 kader partai yang juga anggota DPRD dan Satgas DPD DKI Jakarta, DPD Jawa Barat, dan DPD Jawa Tengah dikerahkan.

Di BKT hadir juga mendampingi Hasto, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah, serta sejumlah anggota DPR RI, antara lain Agustina Wilujeng Pramestuti, Dolfie OFP, Paryono, dan Aria Bima.

Komandan Satgas DKI sekaligus Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi dan anggota DPRD DKI Gembong Warsono juga mengikuti kegiatan tersebut.

Berdasarkan data dari panitia, pembagian unsur DPP dalam kegiatan bersih-bersih dan tanam pohon serentak itu, untuk wilayah Jakarta Selatan: Eriko Sotarduga, Bambang Wuryanto, Komarudin Watubun, Yasonna Laoly, Sri Rahayu, Djarot Saiful Hidayat, Ribka Tjiptaning, dan Olly Dondokambey.

Untuk Jakarta Timur diikuti Ahmad Basarah, Wiryanti Sukamdani, Nusyirwan Soejono, Arif Wibowo dan Sukur Nababan.

Tri Rismaharini awalnya direncanakan ikut tapi batal karena ada kegiatan kementerian.

Untuk Jakarta Utara Mindo Sianipar, Said Abdullah, Rudianto Tjen, dan Utut Adianto. Sementara Jakarta Pusat Hamka Haq, I Made Urip, Rokhmin Dahuri dan Sadarestuwati.

Hasto menerangkan sampah-sampah di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, dipisahkan mana sampah plastik yang bisa diolah dan mana sampah organik.

Dan setiap dua minggu sekali dibawa ke tempat proses pengolahan sampah dan kemudian dipakai untuk merawat tanaman. (Wardoyo/Tribunnews)