JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

HUT ke-49, PDIP Gelorakan Penghijauan dan Bersih Sungai. Hasto Ungkap Tradisi Unik Saat Megawati Makan Kacang Kulitnya Tak Boleh Dibuang!

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto saat beristirahat bersama jajaran anggota fraksi PDIP di sela penghijauan dan pembersihan DAS Ciliwung, dalam rangka menyambut HUT ke-49 PDIP, Minggu (9/1/2022). Foto/Instagram
ย ย ย 

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Memperingati HUT ke-49, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelorakan semangat merawat lingkungan.

Selain penghijauan, PDIP meminta jajaran kader untuk merawat tradisi melestarikan lingkungan salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Seperti aksi bersih-bersih Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung dan menanam pepohonan di 15 titik DAS, Minggu (9/1/2022).

Kegiatan itu dipimpin langsung oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dengan dihadiri jajaran pengurus DPP, DPD hingga anggota fraksi PDIP DPR RI.

Dalam kesempatan itu, Hasto mengatakan kegiatan seperti ini merupakan tradisi PDIP, khususnya sejak tiga tahun belakangan dalam menyambut HUT partai.

Hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut pesan Ketua Umum PDIP Megawati agar partai terus menjaga kultur organisasi untuk merawat pertiwi.

“Dalam merawat pertiwi ini, kami memberikan oksigen bagi kehidupan. Berpolitik bagi PDI Perjuangan itu perspektifnya sangat luas, meliputi seluruh aspek kehidupan rakyat, sehingga kali ini DPD PDI Perjuangan DKI dipusatkan melakukan gerakan penghijauan pada tahun ketiga,” paparnya.

Hasto menyebut PDIP juga konsisten untuk membangun tradisi membuang sampah yang diminta diawali dari semua kader PDIP.

Ia mencontohkan budaya itu ditunjukkan Ketua Umum PDIP Megawati yang sangat memperhatikan aspek paling sederhana dalam merawat lingkungan melalui kebiasaan ketika makan kacang.

“Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri punya tradisi, ketika makan kacang, maka kulitnya tidak boleh dibuang. Karena mengandung kalium, satu unsur yang penting bagi tanaman. Bila kita ke Teuku Umar tempat Ibu Mega, kemudian melihat tanaman-tamanan, maka di atas tanaman itu ditebari kulit kacang, untuk memberi asupan bagi tanaman yang ditanam Ibu Megawati supaya memiliki asupan nutrisi,” jelasnya.

Baca Juga :  Masinton Sebut Tak Ada Urgensinya Megawati Temui Presiden Jokowi

Hasto juga memimpin kegiatan pembersihan DAS dan penanaman pohon di Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta Timur.

Sebanyak 227 kader partai yang juga anggota DPRD dan Satgas DPD DKI Jakarta, DPD Jawa Barat, dan DPD Jawa Tengah dikerahkan.

Di BKT hadir juga mendampingi Hasto, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah, serta sejumlah anggota DPR RI, antara lain Agustina Wilujeng Pramestuti, Dolfie OFP, Paryono, dan Aria Bima.

Komandan Satgas DKI sekaligus Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi dan anggota DPRD DKI Gembong Warsono juga mengikuti kegiatan tersebut.

Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto saat memimpin pembersihan DAS. Foto/Instagram di

Berdasarkan data dari panitia, pembagian unsur DPP dalam kegiatan bersih-bersih dan tanam pohon serentak itu, untuk wilayah Jakarta Selatan: Eriko Sotarduga, Bambang Wuryanto, Komarudin Watubun, Yasonna Laoly, Sri Rahayu, Djarot Saiful Hidayat, Ribka Tjiptaning, dan Olly Dondokambey.

Untuk Jakarta Timur diikuti Ahmad Basarah, Wiryanti Sukamdani, Nusyirwan Soejono, Arif Wibowo dan Sukur Nababan.

Tri Rismaharini awalnya direncanakan ikut tapi batal karena ada kegiatan kementerian.

Baca Juga :  Diduga Catut Nama Dosen di Malaysia, Prof Kumba Akhirnya Mundur dari Jabatan Dekan FEB Unas

Untuk Jakarta Utara Mindo Sianipar, Said Abdullah, Rudianto Tjen, dan Utut Adianto. Sementara Jakarta Pusat Hamka Haq, I Made Urip, Rokhmin Dahuri dan Sadarestuwati.

Hasto menerangkan sampah-sampah di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, dipisahkan mana sampah plastik yang bisa diolah dan mana sampah organik.

Dan setiap dua minggu sekali dibawa ke tempat proses pengolahan sampah dan kemudian dipakai untuk merawat tanaman.

Pada kesempatan itu, Hasto juga menanam pohon mangga dan menyapu area BKT. Dia bahkan mengajak Ahmad Basarah dan semua yang hadir untuk menyapu minimal 20 meter persegi.

Ahmad Basarah menambahkan PDIP bukan semata partai elektoral yang hanya bekerja ketika ada pemilu. PDIP, kata Basarah, diajarkan Ketua Umum Megawati sebagai partai negara.

“Artinya partai yang urusannya negara, bukan hanya urusi politik, tetapi juga kemanusiaan, penghijauan, kerukunan umat beragama, dan aspek multi mensional manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” papar Basarah.

PDIP memiliki doktrin untuk melakukan segala bentuk yang bermanfaat bagi negara dan bangsa, salah satunya melalui penghijauan ini.

“Kesehatan itu bukan hanya kesehatan demokrasi, namun juga kesehatan lingkungan dan kemanusiaan kita. Dengan kata lain, dengan berpartai kita juga hendaknya berpikir kemanusiaan kita bukan hanya soal elektoral saja,” tandas Basarah. (

www.tribunnews.com)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com