
BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ardian Hafidz Annafi hanyalah remaja asal desa. Ya, dia berasal dari Desa Nepen, Kecamatan Teras, Boyolali. Namun siapa sangka, dia diterima sebagai mahasiswa di tujuh kampus top luar negeri.
Remaja 18 tahun lulusan SMA Pradipta Dirgantara itu pun jadi perbincangan hangat masyarakat.
Ke tujuh kampus tersebut tersebar di Kanada, Selandia Baru, dan Australia. Kampus-kampus itu menempati peringkat top 100 dan top 200 dunia versi QS World University Rankings (WUR).
Ketujuh kampus tersebut yakni University of Toronto, University of British Columbia, The University of Western Australia, Wageningen University, University of Otago dan Curtin University, dan Victoria University of Wellington
Saat wartawan mendatangi rumahnya pada Minggu (15/5/2022) siang, , Hafidz masih berada di asrama SMA Pradipta Dirgantara.
SMA itu merupakan sekolah asrama (boarding school) yang berada di bawah TNI AU. Lokasi sekolah persis di sebelah utara Bandara Adi Soemarmo.
Yang di rumah kedua orang tuanya yang menerima dengan sangat ramah dan terbuka.
Sang ayah bernama Mardiyono (48) bekerja sebagai tukang bangunan, sedangkan ibunya Yuni Puji Astuti (43) buka usaha laundry di rumahnya.
Tak heran prestasi yang ditorehkan anak pertamanya membuat pasutri itu terharu dan bangga.
Bahkan mereka tak bisa membendung air matanya saat mengetahui anaknya diterima di tujuh universitas top luar negeri.
Sang ibu, Yuni mengaku mendapat informasi jika anaknya diterima di universitas luar negeri ini dari grup WA orang tua SMA Pradipta Dirgantara, Jumat (13/5/2022).
“Saya terharu, senang gembira. Alhamdulillah anak saya diterima di kampus luar negeri,” ujarnya.
- Kontak Informasi Joglosemar News :
- Redaksi : [email protected]
- Promosi : [email protected]
- Kontak : [email protected]