Pasca Pandemi  Covid-19 Ribuan Warga Tawangmangu Tumpah Ruah Ikuti Acara Mondosiyo

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM –Ribuan warga Tawangmangu, Karanganyar tumpah hadiri acara tradisi Mondosiyo atau bersih desa yang digelar di Kalurahan Blumbang, . Tak hanya itu, ribuan warga larut pada berbagai hiburan rakyat dengan master seni reog.

Acara ini merupakan tradisi sejak dahulu kala yang digelar setiap tujuh bulan sekali dan dirayakan diberbagai titik di Kecamatan  Tawangmangu dan juga Kecamatan Ngargoyoso.

Adapun untuk perayaan di Kecamatan Tawangmangu dilakukan ditiga titik yakni Kalurahan Pancot, Kalurahan Kalisoro dan Kalurahan Blumbang.

Lurah Blumbang, Tawangmangu, Riyadi SE mengatakan perayaan tahun ini boleh dikata membludag karena selama pandemi covid 19 tidak  ada perayaan Mondosiyo sehingga perayaan pada tahun 2022 ini diikuti hampir seluruh warga Tawangmangu.

“Luar biasa perayaan Mondosiyo tahun ini semua warga tumpah dijalanan turut menyaksikan acara Mondosiyo,” ungkap Lurah Blumbang, Riyadi SE kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (28/6/2022).

Riyadi menjelaskan akar sejarah Mondosiyo sebenarnya merupakan tradisi ekspresi rasa syukur warga terhadap pertolongan atau bantuan Eyang Koco Nagoro maka masyarakat bisa hidup rukun dengan hasil bumi melimpah.

Sedangkan sejarah singkat diadakan Mondosiyo yakni zaman dahulu cerita rakyat menyebutkan terdapat seorang janda yang mempunyai anak perempuan.

Selanjutnya anak perempuannya itu diminta untuk jadi tumbal sang Buto(raksasa). Karena Eyang Koco Nagoro merasa iba maka terjadilah pertarungan antara Eyang Koco Nagoro melawan Buto tersebut, dan Buto kalah dalam pertarungan itu.

“Alur sejarahnya seperti itu maka sejak itu setiap tujuh bulan sekali dirayakan acara tradisi Mondosiyo,” tandas Riyadi.

Sementara itu Camat Tawangmangu, Eko Joko Widodo SE pada sambutannya mengatakan selain tradisi warga Tawangmangu dan sekitarnya, acara Mondosiyo juga menarik bagi wisatawan domestik.

“Sebagai daerah wisata acara tradisi Mondosiyo sangat mendukung mendorong peningkatan wisatawan yang selalu menyempatkan datang ke Tawangmangu,” ungkapnya.

Menurut Camat Tawangmangu tradisi tersebut masih eksis di Tawangmangu meski sekarang sudah era digital.  Beni Indra