JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Menko Airlangga: Pemerintah Berkomitmen Lanjutkan Sinergi Kebijakan Sektor Industri, Perdagangan dan Investasi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto / Istimewa
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Pemerintah terus berkomitmen untuk melanjutkan sinergi kebijakan untuk tiga sektor strategis, yakni sektor industri, perdagangan dan investasi.

Pasalnya, penguatan pada ketiga sektor fundamental tersebut telah dibuktikan melalui capaian surplus neraca perdagangan hingga USD 5,09 miliar per Juni 2022, dengan nilai ekspor semester I 2022 mencapai USD 141 miliar.

Selain itu, nilai investasi pada Q1 2022 juga telah terealisasi hingga lebih dari 28% komitmen investasi, dengan kontribusi penanaman modal asing sebesar USD 10,22 miliar dan dalam negeri sebesar USD 9,33 miliar.

Demikian paparan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat menjadi keynote speech secara virtual dalam kegiatan The 7th Global Conference on Business Management and Entrepreneurship, Senin (8/8/2022).

“Untuk menghadapi tantangan global ke depan, perlu dilakukan pendekatan multilateral yang tidak membatasi perdagangan ekspor dan impor dengan mengikuti aturan World Trade Organization,” ungkap Menko Airlangga.

Ia menjelaskan, sektor industri, perdagangan, dan investasi memang memiliki peran penting sebagai katalisator dalam mewujudkan perekonomian nasional yang resilien dan berdaya saing.

Baca Juga :  Bukti Lebih dari Cukup, Hamdan Zoelva Yakin MK Bakal Kabulkan Gugatan Anies-Muhaimin

Penguatan sektor industri akan berdampak pada peningkatan nilai tambah input aktivitas produksi, sehingga mampu menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan nasional dan menjaga stabilitas neraca perdagangan.

Di sisi lain, penguatan industri perlu didorong adanya dukungan permodalan yang konsisten melalui alokasi investasi.

 Posisi Strategis G20

Dengan mengemban posisi strategis sebagai Presidensi G20, demikian Menko Airlangga, Indonesia berupaya untuk membawa G20 untuk mampu membuka jalan bagi WTO untuk tetap relevan dalam membahas dampak perdagangan dan ekonomi dari situasi tantangan global yang terjadi, sehingga mampu menjaga rantai pasok, menerapkan langkah-langkah kebijakan perdagangan, serta menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan.

Selain itu, pada sektor industri, Pemerintah konsisten dalam mengakselerasi hilirisasi komoditas guna meningkatkan nilai tambah bahan baku, terutama pada produk manufaktur yang terus dijaga pada level ekspansif.

Pemerintah juga melaksanakan komitmen terkait transisi energi dan mempertimbangkan dampak industri terhadap lingkungan dengan berbasis pada percepatan energi bersih melalui implementasi investasi yang lebih efisien serta pemanfaatan teknologi guna mencapai penguatan industri yang berkelanjutan.

Baca Juga :  Peluang Pertemuan Prabowo-Mega Lebih Besar Ketimbang Jokowi-Mega

Menko Airlangga  mengatakan, berbagai upaya penguatan yang dilakukan Pemerintah itu perlu didukung oleh kontribusi dan kolaborasi seluruh pihak mulai dari Pemerintah, korporasi, UMKM, hingga akademisi guna melahirkan inovasi yang mampu menjawab berbagai tantangan di masa mendatang.

“Dampak signifikan tidak dapat dicapai hanya dengan berbagai kebijakan, namun juga harus diikuti dengan transformasi Pemerintah, korporasi, dan UMKM bahkan masyarakat untuk mampu menjadi masyarakat yang smart dan cakap digital,” ujar Menko Airlangga, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Untuk diketahui, kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Rektor Universitas Pendidikan Indonesia, Rektor Universitas Sumatera Utara, Rektor Institut Pendidikan Indonesia, Rektor Universitas Garut, Direktur Politeknik Pariwisata Bandung, serta Chair of the 7th Global Conference on Business Management and Entrepreneurship. Suhamdani

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com