JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Upwelling WKO Kian Mengganas, Kematian Ikan Sudah Capai 200 Ton. Ini Langkah Disnakan Boyolali

Ratusan ton ikan di keramba waduk Kedungombo mati. Waskita
   

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kasus kematian ikan di keramba perairan Waduk Kedungombo (WKO) wilayah Kecamatan Kemusu masih terus terjadi. Terkait hal itu, jajaran Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali turun ke lokasi guna melakukan pengecekan dan pengambilan sampel air.

Kepala Disnakan Boyolali, Lusia Dyah Suciati menjelaskan, dari hasil pengecekan sampel air di pinggiran waduk diperoleh data bahwa kandungan fosfor dan PH air masih memenuhi syarat untuk perikanan keramba. Hanya saja, memang daya dukung perairan untuk keramba sudah overload.

Namun demikian, pihaknya tidak menjelaskan secara detail kondisi tersebut. Saat ini, total jumlah keramba mencapai 750 buah. Terkait kematian ikan, diungkapkan bahwa hasil pendataan terus dilakukan. Terakhir pendataan, berat ikan yang mati total mencapai 200 ton milik 37 petani keramba.

Baca Juga :  Wamenag RI Resmi Lepas Keberangkatan Jemaah Calon Haji Embarkasi Solo kloter 1

Pihaknya berharap kematian ikan tidak berlanjut sehingga kerugian tidak semakin bertambah. “Kejadian ini juga sudah resmi kami laporan ke Pemprov Jateng maupun Kementerian Kelautan dan Perikanan. Mudah- mudahan segera ada langkah lebih lanjut.” kata Kepala Disnakan Boyolali, Lusia Dyah Suciati

Adapun ikan yang mati, lanjut dia, sudah dikubur oleh warga agar tidak mencemari lingkungan maupun perairan WKO. Sedangkan ikan yang masih bertahan hidup sudah dilakukan upaya penyelamatan. Yaitu dengan memompa air ke dalam keramba untuk mendongkrak kandungan oksigen.

“Didukung pula kondisi cuaca yang juga sudah mulai membaik.” lanjutnya.

Namun demikian, pihaknya mengingatkan para petani keramba agar senantiasa waspada. Jika memasuki musim penghujan agar dilakukan upaya antisipasi. Salah satunya dengan mengurangi populasi ikan di dalam keramba. Ikan yang sudah layak jual agar bisa segera dipanen.

Baca Juga :  Peluang Paslon Independen di Pilkada Boyolali 2024 Tertutup, Ini Sebabnya

“Ini juga upaya mengurangi populasi ikan dalam keramba sehingga kebutuhan oksigen berkurang. Petani keramba harus waspada mengingat kejadian kematian ikan mati saat cuaca ekstrem selalu terjadi tiap tahun. Hanya saja, kali ini memang yang terbesar” katanya.

Diberitakan sebelumnya, kematian ikan di WKO memukul para petani ikan keramba di wilayah Kecamatan Kemusu. Ratusan ton ikan mati, sebagian besar diantaranya menjelang masa panen. Akibatnya, para petani ikan keramba menderita kerugian hingga miliaran rupiah.

Kematian ikan milik petani bervariasi, tergantung jumlah keramba yang dimiliki. Ada petani yang menderita kerugian sedikit karena ikan yang mati hanya 0,5 ton saja. Namun ada pula petani menderita kerugian sangat besar karena ikan yang mati mencapai 40 ton. Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com