JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

UII Yogya Kehilangan 1 Dosennya, Lost Contact  Sejak 12 Februari 2023

Dosen UII Yogyakarta Ahmad Munasir Rafie Pratama dilaporkan hilang kontak setelah mengunjungi University of South-Eastern Norway (USN) di Norwegia / tempo.co
   

YOGYAKARTA.JOGLOSEMARNEWS.COM Belum ada kabar sejak salah satu dosennya mengalami  lost contact pada 12 Februari 2023, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta membuat layanan pengaduan.

Adapun dosen yang dinyatakan hilang tersebut  adalah Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP). Munasir diduga hilang di Turki.

“Kami dari UII mengimbau kepada para pihak yang memiliki informasi terkait keberadaan AMRP untuk menghubungi nomor Whatsapp Humas UII Yogyakarta di nomor 08213173 7773,” kata Rektor UII Yogyakarta Fathul Wahid, Sabtu (18/2/2023).

Wahid mengatakan sivitas UII sedang berduka karena AMRP belum juga diketahui keberadaannya setelah hilang kontak pada 12 Februari 2023.

Wahid, Munasir dan dua dosen universitas itu sempat berkunjung ke University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia pada 5-12 Februari 2023.  Kunjungan itu untuk mempererat kerja sama kedua universitas, dengan dukungan pendanaan dari Uni Eropa, melalui skema Erasmus.

Setelah kunjungan itu, keempat dosen itu pulang ke Indonesia melalui bandara Oslo secara terpisah. Wahid mengaku berjumpa terakhir dengan Ahmad Munasir Rafie Pratama di Oslo, Norwegia pada malam 11 Februari 2023.

Wahid menyatakan Munasir sempat memberitahukan rencana kepulangannya ke Indonesia secara lisan. Menurut dia, rute yang diambil Munasir adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta.

“AMRP tidak berbagi informasi penerbangan detail kepada kolega di UII dan juga kepada istrinya,” kata dia.

Wahid menerangkan alasan kenapa Munasir harus melakukan perjalanan ke Riyadh, Arab Saudi, sebelum dia kembali ke Indonesia.

Baca Juga :  Pemkab Bantul Bawa-bawa Siksa Kubur Agar Warga Tak Buang Sampah Sembarangan

Menurut dia, hal itu karena sebelum berangkat ke Norwegia, Munasir menghadiri konferensi di Riyadh, Arab Saudi.

Menurut Wahid, sebagian tiket penerbangan Munasir ke Norwegia dibayar oleh panitia konferensi tersebut dengan syarat Munasir harus transit melalui Riyadh sebelum kembali ke Indonesia.

“Sebelum ke Oslo, AMRP memberikan pidato kunci pada konferensi internasional yang berada di kota Riyadh, Arab Saudi,” ujar Wahid.

Selanjutnya, indikasi Munasir hilang di Turki

Dugaan Munasir hilang di Turki terjadi muncul karena istrinya terakhir kali berkomunikasi dengannya pada saat akan menaiki pesawat.

Wahid menyatakan, Munasir mengirimkan pesan sebelum menaiki pesawat. Dalam pesan tersebut terdapat suara Munasir tengah menunggu menaiki pesawat yang akan dia tumpangi.

Dalam pesan itu, Munasir juga menyampaikan bahwa dia akan tiba di Jakarta pada 16 Februari 2023 pukul 18.00 WIB. Setelah itu, menurut Wahid, pihak keluarga kehilangan kontak dengan Munasir.

“Beragam upaya mengontak melalui kanal daring termasuk e-mail telah diupayakan. Tapi tidak ada satu pun yang direspon AMRP,” kata dia.

Wahid melanjutkan, adik Munasir sempat menunggu kakaknya di area kedatangan Bandara Soekarno-Hatta pada 16 Februari 2023. Akan tetapi Munasir tak kunjung terlihat.

“Setelah melakukan konfirmasi ke Angkasa Pura, tidak ada nama AMRP dalam manifes penerbangan tersebut,” ujar dia.

Baca Juga :  Lebaran Sudah Lewat, Tapi Masih Ada Perusahaan di DIY Belum Bayar THR

Wahid menyatakan pihak UII telah berupaya menghubungi berbagai pihak terkait hal tersebut termasuk kepada pihak KBRI di Norwegia dan Turki.

Bahkan, kata dia, pihak keluarga Munasir telah melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

 

“Karena ketiadaan nomor referensi pemesanan tiket, pelacakan tidak mudah dilakukan,” kata dia.

Aktivitas daring menunjukkan Munasir sempat berada di Turki

Indikasi lain yang memperkuat dugaan Munasir hilang di Turki muncul karena terdapat  jejak aktivitas daring di negara yang tengah tertimpa bencana gempa itu pada 13 Februari 2023 sekitar 03.00 WIB dan 08.00 WIB.

“Setelahnya tidak ada jejak daring yang dapat dilacak,” kata Wahid.

Saat ini, menurut Wahid, pihaknya masih menunggu informasi dari kantor Turkish Airline di Jakarta untuk membantu memastikan kota persinggahan terakhir Munasir.

UII terus melacak dengan berbagai cara dan berkoordinasi dengan banyak pihak. Wahid juga memohon doa dari seluruh pihak agar keberadaan AMRP segera diketahui, dalam kondisi sehat dan baik.

Ahmad Munasir Rafie Pratama merupakan dosen Jurusan Informatika, Fakultas Teknik Informatika UII. Menurut laman resmi kampus tersebut, Munasir menggenggam gelar Sarjana Teknik dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Dia melanjutkan pendidikan strata kedua di Monash University, Australia dan telah mendapatkan gelar Ph.D dari Stony Brook University, New York, Amerika Serikat.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com