JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Kisah Sadikem, Penjual Tas Plastik Untuk Sepatu Sandal Para Pengunjung Masjid Raya Sheikh Zayed, Musim Haji Ga Ngaruh

Sadikem (60) seorang penjual tas plastik (kresek) yang berjualan di depan pintu masuk Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Ando
ย ย ย 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — “Monggo bapak ibu plastik untuk sandal dan sepatunya”. Kata-kata itulah yang diucapkan Sadikem (60) seorang penjual tas plastik (kresek) yang berjualan di depan pintu masuk Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

Dengan sabar dirinya menawarkan sejumlah plastik yang dibawanya. Namun hampir setengah jam lebih, belum ada pembeli yang membeli dagangannya.

Saat dijumpai Joglosemar, Kamis, (23/05/2024) Sadikem menceritakan bahwa musim haji saat ini tak berpengaruh terhadap omset pendapatan jualan plastik yang dibawanya

“Ga pengaruh (musim haji), kemarin orang banyak, cuma sedikit yang beli. Soalnya pada bawa,” ungkapnya.

Baca Juga :  Maksimalkan Pendampingan Pelaku UMKM, Tower Dinasti Nusantara Group Cabang Solo Diresmikan

Sadikem tak mematok harga untuk satu buah plastik yang dijualnya. Dirinya mengaku ikhlas berapapun yang dikasih oleh pembeli.

“Seikhlasnya yang beli 2 kasih Rp 2.000 kadang Rp 1.000. Kadang pembeli yang pakai mobil 2 dikasih Rp 5.000,” terangnya.

Sadikem berjualan dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00. Jika ramai dan rejekinya Sadikem mengatakan bisa mendapatkan Rp 100.000 per harinya.

“Dulu itu ada pengunjung Masjid Zayed, kalau sepatu atau sandalnya ga ditaruh plastik atau kresek ada yang hilang. Kadang ada yang ambil,” ceritanya.

Baca Juga :  Penulis Buku "Gibran The Next President" Akan Gugat EO yang Batalkan Peluncuran Bukunya, Dinilai Ketakutan dan Tidak Profesional

Profesi berjualan plastik ini diakuinya sudah dijalani selama kurang lebih 1 tahun. Hasil dari jualan itupun digunakan untuk makan sehari-hari.

“Udah tua ga kuat ikut orang. Pernah jadi buruh setrika ga kuat, karena rumahnya tingkat. Ini kadang dapat 30 ribu, 40 ribu, kadang 45 ribu. Buat beli beras sama aqua,” tandasnya.

Meski demikian hasil itu adalah hasil kotor, dirinya harus mensetorkan sebesar Rp 20.000 per minggunya pada paguyuban plastik Rejosari yang menaunginya. Ando

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com