JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Termakan Hasutan dan Ditakut-takuti, 4 Siswa Asal Papua di SMKN 1 Kedawung Sragen Nekat Kabur Tinggalkan Asrama Untuk Pulang ke Jayapura

Kepala SMKN 1 Kedawung Sragen, Taryono ( dua dari kanan) bersama pelajar asal Papua saat berpose sebelum tampil di Karnaval Pembangunan HUT RI di Pemkab Sragen tanggal 27 Agustus 2019 lalu. Foto/Wardoyo
ย ย ย 
Kepala SMKN 1 Kedawung Sragen, Taryono ( dua dari kanan) bersama pelajar asal Papua saat berpose sebelum tampil di Karnaval Pembangunan HUT RI di Pemkab Sragen tanggal 27 Agustus 2019 lalu. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM ย Empat pelajar asal Papua yang kini menimba ilmu di SMKN 1 Kedawung Sragen kabur dari sekolah untuk pulang kembali ke kampung halaman. Mereka pulang diduga karena terprovokasi situasi kerusuhan di Jayapura belakangan ini.

Mereka diketahui meninggalkan asrama SMKN 1 Kedawung Kamis (28/8/2019) malan atau tepat sehari setelah tampil di karnaval pembangunan memeriahkan HUT ke-74 RI yang digelar di jalan protokol Sragen, Rabu (27/8/2019).

Kepala SMKN 1 Kedawung Sragen, Taryono mengungkapkan ada empat siswa asal Papua yang memang pulang kembali ke daerah asalnya. Ia menduga mereka terprovokasi oleh kasus kerusuhan di Malang dan Surabaya serta kabar kerusuhan yang melanda di Papua.

Malam sebelum kabur (Kamis, 28/8/2019), para siswa itu sempat didatangi dua orang mahasiswa asal Jogja. Disinyalir mahasiswa itu melakukan provokasi sehingga membuat keempat siswa itu nekat meninggalkan asrama untuk pulang ke Papua.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

“Mereka meninggalkan asrama malam hari, sehari setelah tampil di Karnaval Pembangunan itu. Sebenarnya juga sudah kami beri pemahaman bahwa di Sragen dijamin aman dan mereka sudah tenang. Tapi mungkin terprovokasi kerusuhan di Malang dan Surabaya itu dan mendengar kabar kalau Papua panas. Malam hari itu, petugas penjaga sekolah bilang ada dua orang mahasiswa yang datang dari Jogja dan menemui mereka. Ditakut-takuti sampai-sampai kalau ketemu polisi suruh lari. Malam itu juga mereka langsung berangkat ke Papua,” papar Taryono kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (6/9/2019).

Selain provokasi mahasiswa, kepulangan 4 siswa itu juga dikarenakan permintaan orang tua. Taryono menyampaikan sebelumnya orangtua mereka sempat memang meminta mereka pulang dulu.

Ia juga memastikan keempat pelajar asal Sorong dan Jayapura itu sempat pamit ke pembina asrama. Siang harinya, baru mereka pamit ke kepala sekolah.

Baca Juga :  Media Sragen Terkini (MST HONGKONG), Grup Pertama yang Terdaftar di Kemenkumham dan Memiliki Anggota Terbanyak di Kota Sragen

Namun, Taryono memastikan mereka sudah menyampaikan kabar dan akan balik kembali ke sekolah jika situasi di Papua sudah mereda.

“Sebenarnya orangtua juga sudah kami beri pemahaman kalau semua pejabat, Pemkab dan sekolah menjamin keamanan warga Papua di Jawa dan Sragen,” tukasnya.

Ditambahkan, dengan pulangnya empat siswa itu, kini tinggal tiga siswa asal Papua yang masih bertahan di SMKN 1 Kedawung. Sebelumnya total ada tujuh siswa asal Bumi Cendrawasih yang belajar di SMKN yang dinobatkan memiliki lahan terluas se-Asia Tenggara tersebut.

Terpisah, Sekda Sragen Tatag Prabawanto menegaskan Pemkab menjamin keberadaan dan keamanan bagi warga Papua yang tinggal di Sragen. Karenanya pihaknya meminta warga Bumi Cendrawasih tak perlu risau dan tetap tenang lantaran situasi di Papua juga sudah berangsur kondusif.ย Wardoyo

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com