JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Tanggap Darurat di DIY Diperpanjang, Pengawasan Terhadap Wisatawan Diperketat

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Foto: Tempo.co
   

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Para wisatawan yang datang ke Yogyakarta hingga kini masih dikenakan kewajiban untuk membawa surat keterangan sehat dan hasil rapid test atau swab PCR test yang menunjukkan tidak terinfeksi Covid-19.

Hal itu dilakukan sebagai salah satu langkah antisipasi membengkaknya penularan Covid-19.

Heroe Poerwadi melanjutkan, sampai Agustus mendatang, petugas tetap ketat mengawasi kedatangan wisatawan dari zona merah Covid-19.

“Kami juga membatasi kunjungan kerja ke luar daerah, terutama ke zona merah,” kata Heroe Poerwadi. “Kunjungan hanya dilakukan jika sangat diperlukan dan benar-benar tidak bisa dilakukan lewat daring,” ujarnya kepada Tsmpo.co, Jumat (31/7/2020).

Sebagaimana diketahui, Raja Keraton Yogyakarta yang juga Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X memutuskan memperpanjang lagi masa tanggap darurat bencana Covid-19 hingga akhir Agustus 2020. Keputusan itu diambil karena meledaknya kasus baru sepanjang Juli 2020.

Baca Juga :  Seminggu, Jalan Tol Yogya-Solo Dilalui 58.000 Mobil

Akumulasi total kasus berlipat hampir seratus persen. Pada 1 Juli 2020 masih 314 kasus Covid-19, menjadi 610 kasus pada 30 Juli 2020. Pemerintah kabupaten/kota di DI Yogyakarta menghimbau wisatawan yang kian banyak berdatangan ke Yogyakarta sejak Juli ini mewaspadai potensi penularan virus corona.

“Mohon diketahui, 90 persen kasus Covid-19 di Yogyakarta berasal dari riwayat perjalanan luar kota,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi kepada Tempo, Jumat (31/7/2020).

“Jadi, langkah yang tepat untuk menghadapi ancaman itu adalah memperpanjang status tanggap darurat.”

Heroe Poerwadi yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta, mengatakan ancaman sebaran penularan masih sangat tinggi di Yogyakarta. Sebab, mulai Juli ini tak hanya wisatawan yang mulai banyak berdatangan, melainkan juga mahasiswa baru.

Baca Juga :  4 Hari Usai Jambret Dompet di Sleman, Pria Kulonprogo Ini Dibekuk Polisi

Kepala Unit Pelaksana Teknis Malioboro, Yogyakarta, Ekwanto mengatakan dalam sebulan terakhir, pengunjung yang datang ke Malioboro masih didominasi wisatawan lokal dan jumlahnya belum mencapai ribuan orang per harinya. Menurut perhitungan dia, pengunjung yang datang hanya sekitar 600 sampai 700 orang sehari.

Angka ini hanya sekitar 10 persen dibanding sebelum pandemi Covid-19, di mana setiap hari pengunjung Malioboro tembus sampai 5.000 orang. Jika ada yang melihat kawasan Malioboro Yogyakarta tampak ramai, menurut Ekwanto, lantaran lebih banyak orang lewat atau melintas, bukan berhenti lalu berbelanja.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com