JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

21 Warga Sragen Tewas Kesetrum Jebakan Tikus, Belum Ada Satu Pun Tersangka Ditetapkan

Rentetan kejadian petani tewas kesetrum jebakan tikus berlistrik di beberapa wilayah di Sragen. Foto kolase/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM
Keganasan perangkap setrum jebakan tikus tak henti memakan korban nyawa di Sragen.

Meski imbauan dan larangan sudah terus digencarkan, faktanya pemasangan setrum jebakan tikus tak jua mereda.

Tercatat sudah 21 warga Sragen meninggal akibat pemasangan perangkap setrum jebakan tikus di persawahan dalam kurun dua tahun terakhir.

Ironisnya, hingga kini belum ada satu pun pelaku pemasangan yang ditetapkan sebagai tersangka meski ada beberapa kasus terjadi di sawah orang lain.

Berdasarkan catatan JOGLOSEMARNEWS.COM , kasus terbaru adalah meninggalnya Hj Sulastri (60) mertua legislator Heru Waluyo asal Tanjang, Kedungupit, Sragen.

Nenek malang itu meregang nyawa setelah kesetrum jebakan tikus di sawahnya pada Jumat (31/12/2021) siang. Hj Sulastri tercatat menjadi korban tewas ke-21 di tangan perangkap setrum jebakan tikus selama kurun dua tahun terakhir.

Sebelumnya, awal bulan ini, nenek bernama Mbah Samiyem (80) juga ditemukan tewas kesetrum jebakan tikus beraliran listrik di sawah bengkok Kadus di wilayah Dukuh Plasan, Singopadu, Sidoharjo.

Dari total 21 korban sejauh ini, 2 korban tercatat berprofesi sebagai perangkat desa di Tanon yakni di Pengkol dan Kecik. Sedangkan 19 sisanya adalah petani dan buruh tani.

Rentetan kejadian yang terus berulang itu menyiratkan keprihatinan sejumlah pihak. Semua pun berharap tragedi setrum tikus bisa segera berakhir.

“Dengan begitu banyaknya korban dari jebakan tikus itu menandakan strategi pengusir hama tikus lewat jebakan itu walaupun efektif tapi sangat bahaya. Artinya pemerintah desa, pemerintah kabupaten harus segera memberi solusi, bagaimana membuat pencegahan hama tikus yang lebih aman dan tidak membahayakan orang lain. Kami berharap ada tindakan tegas dan upaya solutif dari pemerintah agar tidak terulang lagi,” papar salah satu tokoh Sragen sekaligus Ketua DPC Demokrat, Budiono Rahmadi, Sabtu (1/1/2022).

Baca Juga :  Drama Musikal Meriahkan HUT Ke-278 Sragen

Belum Ada Tersangka 

Dari 21 kasus kematian akibat setrum jebakan tikus, di kasus ke-20 yang terjadi di Sidoharjo awal bulan ini menunjukkan korban tewas di sawah orang lain.

Kasi Humas AKP Suwarso sempat menyampaikan kasus setrum jebakan tikus yang menewaskan Mbah Tugiyem (80) asal Desa Sidoharjo, Sidoharjo, Sragen itu masih bergulir.

Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi dalam tragedi yang merenggut nenek malang itu. Termasuk penggarap sawah yang berinisiatif memasang jebakan tikus beraliran listrik, juga sudah diperiksa.

Namun status penyewa atau penggarap sawah berinisial YE (41), asal Pijilan, Jambanan, Sidoharjo itu masih diperiksa sebagai saksi.

“Baru pemeriksaan saksi-saksi. Calon tersangka sudah diperiksa tapi sebagai saksi. Belum ditingkatkan menjadi tersangka,” paparnya, Selasa (14/12/2021) silam.

Kasi Humas menguraikan saksi-saksi yang diperiksa di antaranya saksi yang mengetahui korban pertama kali, hingga penggarap sawah bengkok di Dukuh Plasan, Singopadu, Sidoharjo tersebut.

Kondisi nenek Samiyem (80) warga Sidoharjo Sragen yang tewas kesetrum jebakan tikus di sawah bengkok di Plasan, Singopadu, Sidoharjo, Sabtu (4/12/2021). Foto/Wardoyo

Perihal kemungkinan penetapan tersangka, ia menyampaikan masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut.

Dalam kasus tersebut, tim juga sudah mengamankan barang bukti. Di antaranya satu gulung kawat bendrat yang dipasang mengelilingi sawah dan beraliran listrik.

Kemudian sebuah lampu bolam sebagai penanda adanya setrum jebakan tikus di sawah lokasi kejadian.

Baca Juga :  Tradisi Unik Meriahkan Selamatan Giling Pabrik Gula Mojo Sragen

“Hasil pemeriksaan dari Tim Medis Puskemas dan Tim Inafis Polres Sragen ditemukan luka bakar di bagian lengan tangan sebelah kanan akibat sengatan aliran listrik. Tidak ditemukan tanda – tanda kekerasan atau penganiayaan,” jelasnya.

Sementara, di kasus terbaru Jumat (31/12/2021) siang kemarin, Hj Sulastri (60) asal Dukuh Tanjang, Kedungupit diketahui neninggal kesetrum jebakan tikus di sawahnya sendiri di daerah Pilangsari, Ngrampal.

Insiden tragis itu terjadi pukul 13.00 WIB siang ini. Menurut tetangga almarhumah, Mas Nur, insiden bermula ketika korban berniat menengok tanaman di sawahnya Pilangsari, Ngrampal.

“Tadi habis Jumatan, almarhumah berangkat ke sawah untuk nengok tanaman di sawah. Sawahnya di daerah Pilangsari. Kebetulan dipasangi jebakan tikus pakai setrum. Barusaja ditemukan sudah meninggal dunia kesetrum jebakan tikus di sawahnya itu,” ujarnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (31/12/2021).

Nur menguraikan saat kejadian, perangkap setrum jebakan tikus yang dipasang di sawah korban, diduga lupa dimatikan sejak malam.

“Kemungkinan lupa dimatikan,” tuturnya.

Tim Polsek Ngrampal dan warga saat mengevakuasi jenazah korban setrum jebakan tikus di Pilangsari. Foto/Wardoyo

Usai kejadian, tim dari Polsek dan tim Puskesmas langsung terjun ke lokasi melakukan evakuasi dan olah TKP.

Jenazah almarhumah kemudian dievakuasi dan dibawa ke rumah duka. Kapolsek Ngrampal, AKP Hasto Broto mewakili Kapolres AKBP Yuswanto Ardi membenarkan kejadian tersebut.

“Iya benar. Mertuanya Pak Heru. Kesetrum jebakan tikus di sawahnya sendiri di wilayah Pilangsari Ngrampal. Ini saya di lokasi melalukan evakuasi dan olah TKP,” ujarnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (31/12/2021). Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com