JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah

Petani di Pacitan Belajar Produksi Minyak Atsiri Kunyit untuk Industri

Petani di Pacitan tengah membuat minyak atsiri / Istimewa

PACITAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) UNS Surakarta melakukan pendampingan terhadap petani kunyit di Desa Bandar, Pacitan, Jawa Timur.

Peserta pelatihan adalah para petani dari Kelompok Tani Suroloyo I Bandar, Pacitan.

Pendampingan dibiayai dengan dana hibah pengabdian masyarakat dari PPPUD Kemdikbud Ristek tahun 2021.

Dana tersebut dimanfaatkan untuk investasi peralatan untuk mengolah kunyit menjadi minyak atsiri.

Ketua kegiatan pengabdian, Fea Prihapsara melalui rilisnya ke Joglosemarnews menjelaskan, selama ini hasil panen kunyit dari petani langsung dijual dengan harga rendah ke tengkulak.

“Oleh karena itu perlu upaya meningkatkan nilai tambah ke petani,” jelas Fea Prihapsara.

Dalam kegiatan yang didampingi selama tahun 2021 ini,  petani  kunyit di Bandar, Pacitan tidak hanya menjual kunyit dalam bentuk basah saja namun dapat diolah sehingga menghasilkan produk dengan nilai tinggi yakni minyak atsiri.

Kelompok Tani Suroloyo I Bandar, Pacitan melakukan hilirisasi empon-empon khususnya kunyit melalui penyulingan dengan metode uap-uap dan menjual minyaknya ke industri.

Ketua Kelompok Tani Suroloyo I, Agus Pramono, mengatakan kunyit yang dipanen oleh petani, kemudian disuling dengan menggunakan mesin penyulingan dengan bahan bakar dari oli bekas.

Lama penyulingan sekitar 7-8 jam untuk ketel kapasitas 200 kg dengan menghasilkan rendemen sekitar 0,1-0,15%.

Menurut Agus, dalam penyulingan minyak atsiri ini tidak ada limbah yang terbuang dimana dari kunyit basah akan menghasilkan 3 produk yaitu minyak atsiri, hidrosol dan serbuk kunyit grade B.

Halaman selanjutnya »

Halaman :  1 2 Tampilkan semua
  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com