JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Menengok Ponpes As Sholawat yang Dibangun Mantan Bupati Sragen Untung Wiyono. Bisa Tampung 1000 Santri, Siang Dididik Ilmu Dunia, Malam Ditempa Ilmu Akhirat

Mantan Bupati Sragen, Untung Wiyono saat menyampaikan konsep pembangunan pondok pesantren As Sholawat di Dukuh Ndayu, Jurangjero, Karangmalang yang dibangun dari tanah wakafnya sekeluarga, Senin (18/4/2022). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mantan Bupati Sragen, Untung Wiyono menyebut pondok pesantren As Sholawat yang dibangun di atas tanah yang ia wakafkan di Ndayu, Jurangjero, Karangmalang ditargetkan bisa menampung 1.000 santri.

Meski demikian, ponpes yang didirikan di atas tanah wakaf seluas 10.000 M2 atau 1 hektare lebih itu akan dibangun secara bertahap mengingat besarnya dana yang dibutuhkan.

“Ya bertahap. Ini sudah empat ruang yang siap, tapi sementara kita batasi dibuka untuk dua kelas dulu. Kita seleksi betul (calon santri), jadi nggak sembarangan. Harus berkualitas,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , usai penandatanganan ikrar penyerahan wakaf di Masjid Al Hidayah Ndayu, Senin (18/4/2022).

Bupati Sragen periode 2001-2011 itu menyampaikan Ponpes As Sholawat itu nantinya akan dikelola oleh yayasan dan pengasuh yang mumpuni.

Para santri nantinya akan dibiayai oleh pondok sehingga calon santri pun juga harus benar-benar terseleksi.

Sistem pendidikan akan memadukan ilmu pendidikan formal dan ilmu keagamaan secara komprehensif.

“Jadi siang nanti ditempa dengan ilmu dunia. Anak-anak akan diajarkan bagaimana beternak, menjadi saudagar, bercocok tanam, berwirausaha. Malamnya nanti ditempa ilmu agama untuk akhirat, yang diasuh pak kyai dan ustadz. Nanti di sini santri akan diopeni, tapi juga harus sungguh-sungguh biar bisa jadi orang hebat,” terangnya.

Baca Juga :  Sragen Award 2024: Inovasi, Teknologi, dan Masa Depan Sragen

Lebih lanjut, ayahanda Bupati Sragen itu mengaku bersyukur mimpi untuk bisa mewakafkan tanah untuk membangun Ponpes kini bisa terwujud.

Menurutnya hal itu semata-mata didasari niat ikhlas dan keinginannya untuk menyediakan sarana menimba ilmu keagamaan dan ilmu-ilmu lain.

Ia berharap kehadiran Ponpes As Sholawat yang berada satu kompleks dengan Masjid Al Hidayah yang lebih dulu ia bangun, bisa memberi kemanfaatan bagi masyarakat dan generasi muda.

“Saya bersyukur dari keluarga dan masyarakat sekitar juga mendukung. Om saya Mbah Sastro Pawiro juga malah ikut wakaf juga. Alhamdulillah semua mendukung. Semoga membawa kemanfaatan,” terangnya.

14 Bidang Tanah

Kades Jurangjero, Prantiyono menyampaikan 14 bidang tanah pekarangan milik keluarga Bupati Sepuh Untung Wiyono memang diwakafkan atas tiga nama.

Yakni 10 bidang atas nama Bupati sepuh, 2 bidang atas nama Untung Wibowo Sukowati dan dua lainnya dari Mbah Sastro atau kerabat.

Empat belas bidang tanah yang diwakafkan itu luasnya lebih dari 10.000 M2 dan berlokasi di RT 27, 28 dan 29.

Baca Juga :  Hujan Deras 4 Jam Sore Tadi, Rumah Warga Desa Jati, Sumberlawang dan Tanon Sragen Terendam Banjir

“Iya, tadi digelar ikrar penyerahan tanah wakaf 14 bidang seluas 10.000 m2 lebih dari Pak Bupati sepuh Pak Untung Wiyono, Mas Bowo dan Mbah Sastro. Tadi yang membacakan ikrar Bu Bupati Yuni mewakili para wakif (pemberi wakaf). Semua keluarga beliau juga hadir menyaksikan,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (18/4/2022).

Mantan Bupati Sragen atau Bupati Sepuh Untung Wiyono (kanan) didampingi putrinya, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan keluarga saat menghadiri prosesi ikrar penyerahan tanah wakaf 14 bidang tanah untuk didirikan Pondok Pesantren As sholawat di Ndayu, Jurangjero, Karangmalang, Senin (18/4/2022). Foto/Wardoyo

Sesuai amanah, di tanah wakaf itu nantinya akan dibangun Ponpes As Sholawat yang dikelola oleh yayasan As sholawat.

Proses pembangunan sudah dimulai beberapa waktu lalu dan saat ini sudah berdiri pondok untuk 4 kelas.

Kades menyampaikan Ponpes As Sholawat akan dibuka untuk umum dan biayanya digratiskan. Pemdes pun menyambut positif penyerahan 14 bidang tanah wakaf untuk pendirian Ponpes As Sholawat.

Menurutnya kehadiran Ponpes itu akan sangat membantu menyelamatkan generasi muda yang dimungkinkan terkendala biaya untuk melanjutkan pendidikannya.

“Tentu akan sangat menolong sekali, karena mondoknya gratis. Di samping anak-anak bisa sekolah secara formal, juga bisa mondok di situ. Sehingga membantu masyarakat yang kurang mampu tapi anaknya ingin sekolah atau mondok. Jadi bisa menyelamatkan dari putus sekolah dan garis kemiskinan,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com