JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pihak keluarga Brigadir Josua Hutabarat (28), ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang tewas ditembak di kediaman dinas Kadiv, mengaku tak percaya jika almarhum sampai berani melakukan pelecehan seksual terhadap istri sang jenderal.
Karenanya mereka pun meminta Kapolri bisa menguak misteri pemicu penembakan yang merenggut nyawa Brigadir Josua.
Hal itu diungkapkan bibi Brigadir Josua, Rohani Simanjuntak. Saat pulang kampung, Rohani pernah menanyakan terkait tugas almarhum di Mabes Polri.
Brigadir Josua bilang bekerja dengan Kadiv Propam. Almarhum juga sempat mengutarakan merasa nyaman bekerja dengan jenderal asal Sulsel itu.
Hal itu karena semua keluarganya sangat baik dan percaya pada dirinya.
“Semua urusan dipercayakan sama dia (Brigadir J). Dia juga dipercaya urus keuangan di rumah dinas,” kata Rohani kepada wartawan.
Dari pengakuan itu, Rohani meyakini Brigadir Josua sangat dipercaya. Hal itu diperkuat dengan kepribadian Josua yang dikenalnya sebagai pribadi yang jujur, baik, dan bertanggungjawab.
“Tidak mungkin dia melakukan perbuatan buruk. Karena sudah dekat dengan atasannya (Kadiv Propam),” ujar Rohani.
Dikatakan Rohani, terakhir keluarga berkomunikasi pada Jumat (8/7/2022) pukul 16.00 WIB.
“Setelah sore itu, nomornya tidak ada yang bisa dihubungi,” kata Rohani.
Ia juga mengatakan, komunikasi terakhirnya terjadi saat tahun baru, waktu Brigadir Josua pulang ke Jambi.
“Dia mau menikahi pacarnya, yang sudah berpacaran selama 8 tahun. Kalau sudah perwira, nanti nikah,” kata Rohani.
Rohani menegaskan, Brigadir Josua adalah anak paling baik di keluarganya. Ia terkenal lembut, jujur, dan penurut.
