JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Kisah Tragis 5 Atlet Anak Asuh Mantan Pelari Olimpiade Asal Sragen. KONI Ogah Biayai, Terpaksa Rogoh Kocek Sendiri Demi Ikut Turnamen

Salah satu atlet atletik putri anak asuh Y Kardiyono saat meraih juara di event Tugu Muda. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak lima atlet cabang olahraga atletik asal Sragen terpaksa harus berangkat mengikuti event tingkat nasional Bahurekso Cup IX di Kendal, Jawa Tengah dengan biaya sendiri.

Langkah itu terpaksa ditempuh lantaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat menolak membiayai pemberangkatan dengan alasan ketiadaan dana yang lebih difokuskan untuk persiapan Pra Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).

Pelatih mereka pun menyayangkan sikap KONI dan mempertanyakan komitmen memajukan olahraga utamanya di cabor atletik.

Keluhan itu terungkap dari curahan hati (curhat) sang pelatih, Yohanes Kardiyono, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (10/10/2022).

Mantan atlet lari Indonesia di Olimpiade era 80an itu mengungkapkan event Bahurekso Cup yang masuk kalender Pengurus Atletik Seluruh Indonesia (PASI) itu akan digelar mulai 14-15 Oktober mendatang.

Sedianya ada lima atlet anak asuhnya yang akan di kirim ke kejuaraan terbuka yang diikuti atlet-atlet berbagai daerah itu.

Lima atlet itu terdiri dari empat atlet putri yang akan turun di nomor lari dan satu atlet putra di nomor tolak peluru.

Mereka masing-masing, Carrima yang akan turun di 4 x 100 meter putri dan 200 m, Yobellia yang akan turun di 100 m dan 4 x 100 m, Diana Aulidya di nomor 80 m dan 4 x 100 m, Yulita Dianasih di nomor 60 dan 80 meter serta 4 x 100 m.

Baca Juga :  Kado Manis di HUT Kabupaten Sragen Ke 278 Tahun Dapat Predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Ini Kata Bupati Yuni !

Satu atlet lainnya adalah Febri Ardian Surya yang akan turun di nomor tolak peluru.

Proposal kebutuhan dana untuk pemberangkatan kelima atlet itu sebenarnya sudah diajukan ke KONI melalui Ketua Pengcab PSSI Sragen 27 September lalu. Namun proposal itu ditolak dengan alasan ketiadaan dana.

“Padahal kelima atlit itu sudah sering juara kabupaten. Sudah sewajarnya kita kirim ke kejuaraan terbuka yang lebih tinggi untuk menambah jam terbang. Apalagi di event yang sama sebelumnya, atlet kita sudah sering juara utamanya di lari nomor 60 dan 80 meter putri. Tapi mengapa proposal untuk mengajukan dana saja ditolak,” paparnya, Senin (10/10/2022).

Pelatih atletik sekaligus mantan atlet Olimpiade asal Sragen, Y Kardiyono. Foto/Wardoyo

Dalam proposal itu, pihaknya merinci kebutuhan dana selama dua hari dengan nilai total Rp 6,3 juta.

Namun pihak KONI ternyata tidak merespon dengan alasan dana yang ada akan difokuskan untuk seleksi pra Porprov.

Kardiyono pun menyesalkan sikap KONI yang menurutnya tidak mendukung semangat pengurus Cabor untuk memajukan atlit atletik. Ia pun menuding KONI tidak peduli dengan pembinaan atlet.

”Padahal PASI dari beberapa kabupaten di Jawa tengah yang mengirimkan atletnya untuk ikut di kejuaraan di Kendal itu juga dibantu, KONI daerah masing-masing. Mengapa Sragen tidak? Pengurus KONI macam apa itu. Selama ini kepimpinan KONI Sragen memang parah,” ujarnya kesal.

Baca Juga :  Adik Kandung Bupati Sragen Untung Wibowo Sukawati Mengambil Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sragen 2024 di Kantor DPC PDI Perjuangan

Meski demikian, penolakan pembiayaan dari KONI tidak menyurutkan niatnya dan para atlet. Ia memutuskan akan tetap memberangkatkan kelima atlet meski harus dengan biaya mandiri.

Karena dirinya dan para atlet ingin mempertahankan kembali kejuaraan yang pernah diperoleh di event tahun sebelumnya.

”Selama ikut kejuaraan atletik terbuka di Kendal kelompok umur, anak didik saya selalu juara untuk 60 m dan 80 m putri. Di Semarang juga dapat juara 1. Kalau KONI masih begini, bagaimana atlit bisa maju kalau tidak ada support dari KONI,” ujarnya.

Terpisah, Ketua KONI Kabupaten Sragen, Subono mengatakan saat ini KONI memang lebih fokus pada pertandingan pra Porprov.

Sebab di kancah olahraga multievent tingkat provinsi itu, Sragen akan mengikuti 28 cabang olahraga.

Dengan prioritas itu, anggaran dana yang ada memang lebih diprioritaskan untuk persiapan 28 cabor tersebut ke Porprov.

“Untuk kejuaraan yang bukan multi event sementara memang tidak diikuti. KONI harus berhitung ketercukupan anggaran sehingga harus ada skala prioritas,” terangnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com