JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Harga Beras Mencekik, Ratusan Warga Kedawung Sragen Serbu Beras Murah OP dari Bulog. Rela Ngantri Sejak Pagi

Ratusan warga Desa Kedawung, Kecamatan Kedawung, Sragen saat mengantri beras murah program SPHP atau OP Bulog di balai desa Kedawung, Kamis (19/1/2023). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ratusan warga di Desa Kedawung, Kecamatan Kedawung menyerbu balai desa untuk menebus beras murah program operasi pasar (OP) yang digelar Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Surakarta, Kamis (29/1/2023).

Warga rela mengantri sejak pagi demi bisa mendapat 10 kg beras premium dengan harga Rp 8.500 yang disediakan Bulog.

Mahalnya harga beras di pasaran yang menembus Rp 12.000 per kg menjadi alasan Bulog menggelar OP dan warga pun rela memburunya.

Pemimpin Cabang Bulog Sub Divre Surakarta, Andi Nugroho mengatakan OP yang digelar dengan istilah baru Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) itu digelar karena harga beras saat ini sedang tinggi mencapai lebih dari Rp 10.000 per kg.

Di Kedawung hari ini, total ada 5 ton beras premium yang disediakan untuk 500 warga. Dalam SPHP atau OP, Bulog menyedikan beras kualitas premium dengan harga Rp 8.300 per kg.

Namun karena ada biaya ongkos angkutan operasional sehingga harga tebus di warga bisa Rp 8.400 sampai Rp 8.500.

SPHP atau OP itu digelar sesuai penugasan dari pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas).

OP Digelar Massif

Menurut Andi, OP sudah digelar secara massif ke pedagang eceran, pasar rakyat, pedagang pasar tradisional hingga langsung ke warga.

Baca Juga :  Empat Orang Warga Sukodono Ditangkap Tim Macan Putih Polres Sragen Gara-Gara Asyik Judi Gonggong

Untuk OP langsung ke warga, tidak ada spesifikasi atau syarat khusus bagi warga yang akan menebus.

“Hari ini kita salurkan ke warga tujuannya agar tepat sasaran dan langsung diterima warga dan warga mendapat harga sesuai dengan ketentuan HET (harga eceran tertinggi). Sudah terjadwal masing-masing kabupaten kota,” paparnya.

Warga antusias membawa dua paket beras premium yang dibanderol Rp 8500 per kg dari operasi pasar Bulog di Balai Desa Kedawung, Sragen, Kamis (19/1/2023). Foto/Wardoyo

Andi menjelaskan OP beras murah sudah digelar dari awal bulan ini dengan sekitar 3000 ton sudah tersalurkan di wilayah Soloraya.

OP digelar sebagai upaya pemerintah untuk menstabilkan harga jadi supaya warga bisa mendapat beras harga murah dengan kualitas bagus.

“Jadi tidak perlu lagi resah atau tidak perlu lagi membeli dengan harga tinggi. Saat ini sudah bisa membeli di kami dengan harga rendah otomatis harga yang ada di pasar akan terkoreksi. Harapannya harga bisa segera stabil,” terangnya.

Ia menyebut stok Bulog saat ini kurang lebih 3.600 ton dan dianggap masih dalam batas aman. Apalagi sebentar lagi bukan Februari diprediksi di Sragen sudah panen raya.

Berdasarkan hasil koordinasi dengan dinas setempat, di Sragen total ada 37 titik yang akan dijadikan lokasi OP atau SPHP beras murah.

Sangat Membantu Warga

Kegiatan SPHP itu mendapat sambutan positif dari kalangan pengusaha beras Sragen.

Wakil Ketua Perpadi (persatuan pengusaha penggilingan beras dan padi) Sragen, Widyastuti Wiwit yang ikut hadir memantau kegiatan, mengapresiasi positif kegiatan itu.

Baca Juga :  Kado Manis di HUT Kabupaten Sragen Ke 278 Tahun Dapat Predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Ini Kata Bupati Yuni !

Menurutnya hal itu merupakan ikhtiar campur tangan pemerintah dalam rangka menstabilkan harga beras yang saat ini sangat tinggi di pasaran.

“Harga medium saja sekarang di atas Rp 11.000, makanya pemerintah bekerjasama dengan Bulog dan Bapanas menurunkan beras murah tebus dari Bulog ini. Ini sangat bagus karena ada selisih lumayan untuk kepentingan masyarakat. Biar harga beras tidak lagi bergejolak tinggi dan dibagikan ke warga langsung ini bagus agar tepat sasaran,” ujarnya.

Pengusaha beras asal Sambungmacan itu juga mengapresiasi tingginya animo warga menebus beras murah program SPHP.

Bahkan ada yang rela antri sampai pagi demi bisa mendapat 10 kg beras murah kualitas premium.

“Ini bagus karena langsung ke masyarakat dan tepat sasaran,” ujarnya.

Kades Kedawung, Sutrisno mengakui warga sangat antusias dengan pasar beras murah itu.

Sebab hal itu sangat meringankan warga karena hanya menebus Rp 8500 per kg, jauh di bawah harga beras di pasaran saat ini yang mencapai Rp 12.000 sampai Rp 12.500.

“Awalnya hanya akan dikasih 5 kg per orang, warga nggak mau kalau antri panjang hanya dapat 5 kg. Akhirnya ditambah per warga bisa nebus 10 kg. Alhamdulillah sangat bermanfaat untuk warga. Kalau bisa berlanjut,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com