JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Data COVID-19 Pusat dan Daerah Tidak Sinkron, Langkah ini yang Harus Dilakukan

Perkembangan COVID-19
Data perkembangan COVID-19 nasional per 19 Desember 2021. Dok. Satgas nasional
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kerap dijumpai adanya keluhan dari pemerintah daerah soal data perkembangan COVID-19 yang tidak sinkron. Antara data pemerintah pusat dan daerah acap tidak sama.

Jika menghadapi kenyataan tersebut langkah apa yang harus dilakukan? Selanjutnya bagaimana sebenarnya alur penyajian data COVID-19 yang digunakan pusat?

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D dalam rilis yang juga diterima JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (20/12/2021) membeberkan pernyataan. Menyikapi adanya keluhan dari beberapa pimpinan daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota yang merasa data dari daerah tidak sinkron dengan data yang dipublikasikan secara nasional.

“Diharapkan bisa segera berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan agar data nasional bisa sesuai dengan kondisi aktual di daerah, maupun sebaliknya,” beber dia.

Baca Juga :  Pencurian HP di Kedunggaleng Kedungombo Baturetno Wonogiri, Bermodal Bendo Sukses Congkel Pintu, Endingnya Malu

Menurut dia, sejak awal penyebaran COVID-19 di Indonesia, BNPB membantu penyebarluasan data nasional, seperti angka jumlah konfirmasi positif, sembuh maupun kematian. Penyajian data COVID-19 ini dapat membantu publik dalam memahami situasi pandemi di Indonesia.

Data COVID-19 yang disajikan BNPB merupakan data olahan dari wali data kesehatan. Sumber data berupa tabel yang digunakan BNPB berasal dari NAR atau new all records yang dikelola kementerian terkait. Selanjutnya BNPB mengolah data tersebut menjadi infografik dan menyebarluaskan kepada media massa maupun publik.

Berikut ini alur yang berlaku sebelum BNPB menyajikannya melalui laman www.bnpb.go.id maupun kanal jejaring sosial. Pertama sumber data dari NAR yang dikelola Kementerian Kesehatan memunculkan tabel kondisi harian COVID-19 di tanah air. Ini berupa tabel rilis, urutan dan hasil pemeriksaan.

Baca Juga :  Ide Bisnis Modal Kecil Saat Long Weekend

Kemudian BNPB mengolah data tersebut menjadi infografik. Setelah proses ini, BNPB selanjutnya membagikan melalui jejaring sosial whatsapp group media massa, laman covid19.go.id, bnpb.go.id dan telegram data bencana Indonesia.

“Melalui penyajian data-data COVID-19 nasional, BNPB dan Satgas berharap publik dapat mengikuti perkembangan kasus dan memahami situasi pandemi di Indonesia. Di samping itu, masyarakat dapat selalu meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi pandemi,” ujar dia. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com