JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Selatan Malang Diguncang 27 Kali Gempa Susulan, Ada Apa? ini Penjelasan BMKG

Ilustrasi gempa
   
Ilustrasi gempa

BANDUNG, JOGLOSEMARNEWS.COM Gempa bumi dengan kekuatan 5,6 SR yang mengguncang wilayah selatan Malang, Selasa (19/2/2019) pukul 02.30 WIB diikuti dengan gempa susulan.

Hingga Selasa (19/2/2019) pukul 15.00 WIB BMKG mencatat terjadi gempa susulan sebanyak 27 kali.

Kepala Bidang informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono menyebutkan, rincian gempa susulan dengan magnitudo antara 4,0 hingga 4,9 terjadi sebanyak 4 kali, sedangkan gempa susulan dengan magnitudo antara 3,0 hingga 3,9 terjadi sebanyak 23 kali. “Gempa susulan paling kuat memiliki magnitudo M=4,1 yang terjadi pada pukul 13.08 WIB,” katanya lewat keterangan tertulis Selasa (19/2/2019).

Sebaran episenter atau pusat gempa susulan ini membentuk klaster yang bergerombol berarah utara-selatan di cekungan busur muka (fore arc basin) di Samudra Hindia selatan Malang, Jawa Timur.

Baca Juga :  Kronologi Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior

Gempa bermagnitudo 5,6 Selasa dinihari mengguncang wilayah selatan Malang, Blitar, Tulungagung, Jember, Banyuwangi, dan Bali. Hingga Selasa siang beberapa warga masyarakat dan media menanyakan ke BMKG apakah aktivitas gempa susulan yang beruntun di selatan Malang ini merupakan gempa pembuka (foreshocks).

Latarnya, rentetan gempa di selatan Malang ini sudah terjadi sejak 8 Januari 2019 dengan magnitudo M=3,9 dilanjutkan pada 14 Februari 2019 dengan magnitudo M=5,0 dan tadi pagi dengan magnitudo M=5,6.

Selain itu berdasarkan catatan riwayat wilayah selatan Malang sudah pernah mengalami gempa kuat dan merusak sebanyak 5 kali sejak 1896.

Baca Juga :  Beban dan Tanggung Jawab Besar, Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Ternyata Ini Pangkal Masalahnya

Dengan kata lain, apakah gempa utama yang lebih besar kekuatannya bakal datang?
“Diakui bahwa memang sulit untuk memprediksi gempa pembuka atau bukan. Hingga saat ini memprediksi tipe gempa sama juga sesulit memprediksi kejadian gempa itu sendiri,” kata Daryono.

Suatu gempa dari rentetan kejadiannya baru bisa diketahui gempa utamanya (mainshock) jika sudah selesai seluruh rangkaian gempanya.

BMKG meminta masyarakat selatan Malang dan sekitarnya agar selalu waspada tetapi tidak perlu terlalu khawatir, cemas dan takut. Harapannya, serangkaian gempa yang terjadi ini memang sebuah proses alamiah yang wajar yaitu proses pelepasan energi gempa dan tidak menimbulkan kerusakan.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com