JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sampai saat ini, pemerintah telah resmi menggunakan enam jenis regimen vaksin booster setelah vakin Sinopharm resmi diperbolehkan untuk disuntikkan pada masyarakat.
Dengan demikian, di Indonesia 6 jenis regimen vaksin booster yang digunakan, termasuk Sinopharm tersebut.
Sementara lima regimen lainnya adalah Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Modern dan Janssen (J&J).
“Vaksin yang digunakan untuk dosis booster ini disesuaikan dengan ketersediaan vaksin di masing-masing daerah dengan mengutamakan vaksin yang memiliki masa expired terdekat,” kata juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi dalam keterangan tertulis, Senin (28/2/2022).
Pelaksanaan vaksinasi booster dapat dilaksanakan di seluruh kabupaten kota bagi masyarakat umum. Meski demikian, kata dia, vaksinasi dosis primer tetap harus dikejar agar dapat mencapai target,
Adapun saat ini, tata cara pemberian, tempat pelaksanaan, alur pelaksanaan dan pencatatan vaksinasi Covid-19 tetap mengacu ke aturan yang lama. Aturan tersebut yaitu Surat Edaran Nomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan (Booster).
Pemberian dosis booster dilakukan melalui dua mekanisme. Pertama yaitu Homolog, pemberian dosis booster dengan menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.
Kedua yaitu Heterolog, pemberian dosis booster dengan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.
Regimen dosis booster yang dapat diberikan yaitu jika vaksin primer Sinovac, maka vaksin booster bisa menggunakan 3 jenis vaksin. Mulai dari AstraZeneca separuh dosis (0,25 ml), Pfizer separuh dosis (0,15 ml), dan Moderna dosis penuh (0,5 ml).
Jika vaksin primernya AstraZeneca, maka boosternya bisa menggunakan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml), vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml), dan vaksin AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml).
Jika vaksin primer Pfizer, maka untuk booster bisa menggunakan vaksin Pfizer dosis penuh (0,3 ml), Moderna separuh dosis (0,25 ml), dan AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml).
Jika vaksin primer Moderna, booster dengan menggunakan vaksin yang sama separuh dosis (0,25 ml). Kemudian vaksin primer Janssen (J&J), maka untuk booster dengan menggunakan Moderna separuh dosis (0,25 ml).
Selanjutnya vaksin primer Sinopharm, maka booster-nya menggunakan vaksin Sinopharm juga dengan dosis penuh (0,5 ml).