JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Rekor Kasus Covid-19 Gelombang Tiga di Sragen, Sehari Tambah Segini, 2 Warga Meninggal Dunia

Ilustrasi warga positif Covid-19 menjalani isolasi di Technopark Sragen. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus covid-19 di Sragen masih menunjukkan penambahan. Namun tren penambahan mulai menurun.

Bahkan hari ini, Selasa (29/3/2022), tambahan kasus baru menjadi yang paling sedikit selama gelombang tiga yakni hanya 6 kasus.

Hingga Selasa (29/3/2022) petang, jumlah kasus covid-19 dilaporkan hanya bertambah 6 kasus dalam sehari dan 2 warga meninggal dunia.

Berdasarkan data terbaru covid-19 yang dilansir website resmi corona.sragenkab.go.id, hingga Selasa (29/3/2022), jumlah tambahan kasus baru tercatat sebanyak 6 positif sehari ini.

Sementara jumlah kasus positif aktif tercatat masih 85 orang. Terdiri dari 25 orang tanpa gejala dan 60 dalam perawatan atau simptomatis.

Baca Juga :  AKBP Jamal Alam Kapolres Sragen Adakan Doa Bersama Lintas Agama, Sampaikan Ucapan Terimakasih Kapolda Jateng Untuk Masyarakat, Pemilihan Kepala Daerah 2024

Sebanyak 2 pasien kembali dilaporkan meninggal dunia hari ini. Kemudian jumlah total kasus sejak awal pandemi mencapai 19.199 orang.

Dari jumlah itu, 17.608 pasien dinyatakan sudah sembuh. Kemudian ada 1.506 pasien positif yang meninggal dunia.

Kepala DKK Sragen, Hargiyanto mengatakan kenaikan kasus positif dalam beberapa waktu terakhir salah satunya dipengaruhi karena gencarnya tracing yang dilakukan terhadap kontak erat dari temuan kasus positif.

“Setiap satu temuan kasus positif, kita langsung tindaklanjuti dengan tracing minimal 20 sampai 30 orang di lingkungannya yang kontak erat,” paparnya.

Baca Juga :  Kisah Pilu Nenek Sebatang Kara di Tanon, Sragen, yang Hidup Gelap Puluhan Tahun

Meningkatnya angka positif harian di Sragen itu juga tak lepas dari cepatnya penyebaran. Mayoritas kasus positif yang ditemukan adalah klaster keluarga.

Meski demikian, ia menyampaikan dari tambahan kasus harian yang terjadi, mayoritas berkondisi tanpa gejala alias asimptomatis.

Atas kondisi itu, pihaknya menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga Prokes. Yakni dengan menjaga jarak, pakai masker, cuci tangan, mengindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

“Kalau yang meninggal biasanya ada komorbid atau penyakit penyerta,” imbuhnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com