JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Naikkan BBM Saat Tingkat Kepuasan Rakyat Tinggi, Jokowi Dinilai Cerdik

Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Rakernas V Projo di Magelang, Sabtu (21/5/2022) / tempo.co
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Elektabilitas PDI Perjuangan sejauh ini masih berada di puncak, sebagaimana terlihat dari hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga survei Indikator Politik Indonesia.

Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, elektabilitas PDIP tertinggi setelah kenaikan harga BBM karena approval rating terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi mulai pulih.

“PDIP paling diuntungkan kalau approval presiden mengalami recover,” kata Burhanuddin Muhtadi, Minggu (2/10/2022).

Dijelaskan, dari data terakhir, elektabilitas PDIP berada di angka 26 persen, turun dibandingkan Agustus (26,6 persen), tapi masih lebih tinggi ketimbang Juni (24,5). Sedangkan, Jokowi mengumumkan kenaikan BBM pada 3 Juli 2022.

Pada 18 September lalu, Indikator Politik juga merilis bagaimana approval rating Jokowi sebenarnya anjlok sampai 10 persen akibat menaikkan harga BBM.

Akan tetapi, Burhanuddin menilai Jokowi pintar mengambil momen.

Baca Juga :  Paslon Anies-Cak Imin Resmi Serahkan Gugatan Hasil Pilpres 2024, Ini Respons MK

“Presiden cerdik melakukan kebijakan yang tak populer saat approval rating sedang tinggi,” kata Burhanuddin.

Dari survei Indikator, tingkat kepuasan terhadap Jokowi anjlok dari 72,3 persen pada 22 Agustus 2022 menjadi 63,6 persen pada 22 September.

“Efek terhadap approval rating presiden cukup lumayan, kurang lebih 10 persen dibanding Agustus sebelum kenaikan harga BBM, ini poin menarik,” kata dia.

Burhanuddin lantas menilai, Jokowi cerdik karena kebijakan diambil saat tingkat kepuasannya sedang tinggi-tingginya sejak beberapa bulan terakhir.

Pada akhir Mei, tingkat kepuasan pada Jokowi baru berada di level 61,8 persen meningkat ke posisi 72,3 atau kembali ke posisi sebelum pandemi Covid-19.

Sehingga ketika Jokowi memutuskan harga BBM naik, yang tidak menyenangkan publik, tingkat kepuasan masyarakat terhadap masyarakat tidak sampai anjlok di bawah batas psikologis 50 persen.

Baca Juga :  Pertemuan Prabowo-Surya Paloh Sinyal Hak Angket Bakal Layu Sebelum Berkembang

“Kalau sampai di bawah 50 persen, itu alarm,” ujar Burhanuddin.

Lebih lanjut, komposisi partai dengan elektabilitas tertinggi lainnya belum banyak berubah. Di PDIP, tetap bercokol Partai Gerindra (11,9), Golkar (9,9), Demokrat (8,3), dan Partai Keadilan Sejahtera atau PKS (7,1 persen).

Rincian lengkapnya yaitu sebagai berikut:

 

  1. PDIP: 26 persen
  2. Gerindra: 11,9 persen
  3. Golkar: 9,8 persen
  4. Demokrat: 8,3 persen
  5. PKS: 7,1 persen
  6. PKB: 6 persen
  7. NasDem: 4,4 persen
  8. Perindo: 3,9 persen
  9. PPP: 2,3 persen
  10. PAN: 1,1 persen

Untuk diketahui, survei digelar oleh Indikator pada 13-20 September 2022 dengan jumlah responden sebanyak 1.220 orang.

Penarikan sampel menggunakan multistage random sampling. Survei ini memliki margin of error sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com