JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

SDN 3 Slogohimo Wonogiri Pentaskan Drama Tradisi Nglaroh Peringati Hari Jadi Wonogiri 282

Drama
Pentas drama Nglaroh oleh siswa SDN 3 Slogohimo Wonogiri. Foto : istimewa
ย ย ย 

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM SDN 3 Slogohimo Wonogiri mementaskan drama tradisi Nglaroh sebagai persembahan memperingati Hari Jadi Wonogiri 282, Jumat (19/5/2023).

Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk apresiasi terhadap sejarah dan budaya lokal. Sekaligus melibatkan generasi muda dalam memahami dan mempertahankan warisan budaya daerah.

Pentas drama tradisi Nglaroh oleh SDN 3 Slogohimo Wonogiri ini merupakan hasil kolaborasi antara para guru, siswa-siswi, dan staf sekolah.

Sebagai penanggung jawab produksi Parwito, pimpinan produksi Rahmat Wahyudi, pengurus property Suryanto, serta iringan musik oleh Ade Dyyananta. Ide cerita dan sutradara dipegang oleh Kun Prastowo.

Para pemain pentas drama ini terdiri dari siswa-siswi SDN 3 Slogohimo Wonogiri yang penuh talenta dan semangat.

Baca Juga :  Fix, Pilbup Wonogiri 2024 Tanpa Calon Independen, Pakde

Sucihati Supraba memerankan karakter Eyang Putri Kusumanarsa, sementara Arvina, Asifa, Eva, dan Cinta berperan sebagai para emban. Rasyiid Zul Ikram menjadi pemeran Raden Mas Said. Selanjutnya Yesaya Wahyu Trisnanda memerankan Pangeran Dhandhun Mertengsari, Afena Abyu Kerly sebagai Ki Suradiwangsa, dan Kenzie Javas Pramudita berperan sebagai Raden Sutawijaya.

Tidak ketinggalan, beberapa siswa juga turut berpartisipasi sebagai prajurit Jayawiguna, Jayautama, dan Jayawidagda.

Menurut Rahmat Wahyudi, salah satu guru di SDN 3 Slogohimo, pentas drama tradisi Nglaroh ini memiliki tujuan yang beragam.

Pertama, sebagai sarana untuk memperkenalkan sejarah terbentuknya Wonogiri kepada para siswa-siswi. Dengan melibatkan mereka dalam drama sejarah, diharapkan pemahaman mereka tentang asal-usul daerah mereka dapat meningkat.

Baca Juga :  Unik Menarik, Refleksi Jadi Tradisi Dongkrak Kualitas Pembelajaran

Selain itu, kegiatan bertujuan membentuk karakter anak yang memiliki jiwa seni. Melalui drama ini, siswa diberikan kesempatan untuk berekspresi, mengasah kemampuan berperan, dan mengembangkan kreativitas mereka.

Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan mereka pada gadget dan game yang tidak terkontrol.

Pentas drama tradisi Nglaroh ini tidak hanya sekadar pertunjukan untuk siswa-siswi dan sekolah. Tapi untuk melibatkan wali murid dan masyarakat sekitar.

Mereka diundang melalui pesan di grup WhatsApp dan grup kelas, dengan harapan agar partisipasi mereka dalam acara ini dapat memberikan dukungan yang kuat bagi para pemain. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com