JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Kekeringan Makin Meluas, Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam Kirim Bantuan 7 Tangki Air Bersih Untuk 5 Desa di Sragen Terdampak Krisis Air

AKBP Jamal Alam, Kapolres Sragen || Huriyanto
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Gara-gara danpak kemarau panjang, sejumlah daerah di kabupaten Sragen mulai menggeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih.
Beberapa daerah yang saat ini mengalami kekeringan air bersih yakni kecamatan Miri, Sumberlawang, Mondokan, Sukodono, Gesi, Tangen, Jenar.

Tak tega melihat kondisi masyarakat mengalami kesulitan air bersih, kapolres Sragen AKBP Jamal Alam bersama anggota polres Sragen langsung mengirimkan bantuan air bersih sebanyak 7 tangki mobil, Senin (21/8/2023).

Kegiatan pemberian bantuan air bersih bertema Andum Tirto Polres Sragen, diawali dengan pelepasan kendaraan start dari Mapolres Sragen, dipimpin langsung Kapolres Sragen didampingi para pejabat utama dan Bhayangkari.

Bantuan air bersih diberikan, dalam rangka memeriahkan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78.

Kapolres mengatakan, ada sebanyak 5 kecamatan di Kabupaten Sragen ini menerima bantuan air bersih dikarenakan mengalami kekeringan dampak musim kemarau yang terjadi tahun ini.

“Iya untuk kegiatan ini kita lakukan dalam rangka meramaikan hari proklamasi kemerdekaan republik Indonesia yang ke 78. Sebagai bentuk Polres Sragen peduli, simpati dan berempati terhadap musibah kekeringan yang terjadi di Kabupaten Sragen pada tahun ini mengalami kekeringan air bersih,” kata AKBP Jamal Alam.

AKBP Jamal Alam membeberkan untuk banyuan pertama ini ia kirimkan untuk lima desa terdampak kekeringan air bersih paling parah.

“Untuk bantuan akan kita arahkan ke lima desa yang mengalami musibah kekeringan air bersih diantaranya desa Gilirejo kecamatan Miri satu tangki, Desa Ngargotirto Kecamatan Sumberlawang 2 tangki, desa Bendorejo, Desa Gesi, Kecamatan Gesi, Desa Baleharjo Kecamatan dan desa ngepringan Kecamatan Jenar dengan total ada, sebanyak 90 KK dengan jumlah penduduk sebanyak 160 orang,” bebernya.

Baca Juga :  Harga Gas Melon di Sragen Naik 100% Jadi Rp 30.000 Selama Idul Fitri, Politikus Nasdem Bongkar Penyebabnya

Kapolres berharap bahwa bantuan ini akan menjadi program solving bagi kebutuhan air bersih di masyarakat, terutama untuk mencukupi kebutuhan air bersih di musim kemarau ini.

“Mudah-mudahan dengan bantuan air bersih ini memberikan manfaat bagi warga yang membutuhkan air bersih dan dapat menjadi problem solving bagi permasalahan kebutuhan air bersih di masyarakat, ” tandasnya.

Kapolres juga berharap kegiatan ini akan bisa berlangsung secara periodik bersinergi dengan pemerintah daerah Kabupaten Sragen, untuk mengatasi kebutuhan air bersih di musim kemarau yang ada di Kabupaten Sragen ini.

“Kedepan kita juga akan melakukan kegiatan yang sama secara rutin dan bertahap bersinergi dengan jajaran pemerintah daerah. Mudah-mudahan juga musim kemarau ini akan segera berlalu sehingga tidak sampai terjadi bencana kekeringan yang ada di Kabupaten, ”

Ditanya masalah survei sebelum melaksanakan kegiatan, Kapolres menjawab, bahwa telah melakukan survei di beberapa lokasi kabupaten yang membutuhkan air bersih,  dan menentukan 5 lokasi, dimana dilokasi ini, masyarakat benar-benar membutuhkan bersih siap minum, dampak kekeringan.

Survey dilakukan oleh Polsek jajaran utamanya oleh bhabinkamtibmas di tiap-tiap Polsek.

Sebelumnya, Akibat kekeringan air bersih tahun ini, diperkirakan 2800 kepala keluarga (KK) atau sekitar 10.300 jiwa di kabupaten Sragen mulai terdampak dan kesulitan mendapatkan air bersih, guna kebutuhan sehari-hari, seperti masak, minum, mencuci, mandi dan lainnya.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Sragen, Giyanto pada wartawan menyampaikan bahwa sejumlah masyarakat di beberapa kecamatan mulai mengeluh sulit mendapatkan air bersih di tengah musim kemarau kali ini. Ada 20 desa dan 31 dukuh.

Baca Juga :  Kabupaten Sragen Rayakan Hari Jadi ke-278 dengan Pesta Rakyat dan Berbagai Lomba

“Iya mulai terjadi kekeringan air bersih di beberapa desa di kabupaten Sragen, paling parah itu kecamatan Sumberlawang, karena yang terbanyak droping air bersih di Sumberlawang sampai kemarin sudah 90 tangki kapasitas 5000 L. Wilayahnya desa Ngargosari, Ngargotirto,” kata Giyanto.

Sementara itu, kepala pelaksana harian BPBD Sragen R. Triyono Putro mengatakan, droping air bersih dilakukan Pemkab Sragen bersama PMI dan relawan. Sampai kini droping dari BPBD sampai kini lebih dari 190 tangki.

“Iya benar, mulai Juni sampai sekarang itu sudah 190-an tangki kapasitas 5000 liter. Belum yang dari PMI dan para relawan yang langsung ke lokasi kekeringan air bersih,” jelasnya Triyono.

Menurut Triyono, droping air bersih terkendala armada yang hanya 2 unit kapasitas 5000 liter. Sementara wilayah yang dijangkau juga sangat luas. Pengambilan air juga harus dari Sragen.

“Armada 3 rusak satu tinggal 2, kita minta bantuan Provinsi masih dalam proses. Sehingga 3-4 hari baru sampai titik awal. Airnya dari PDAM Sragen,” bebernya.

Kekeringan rutin terjadi di Kabupaten Sragen utamanya wilayah utara Bengawan Solo. Hal ini terjadi lantaran tidak ada sumber mata air primer di wilayah tersebut karena masuk pegunungan kapur. Setiap musim kemarau sumber air dan sumur dalam mengering.

Huri Yanto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com