JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Geger BST Banyak Nyasar ke Keluarga Perangkat Desa dan Pensiunan di Ngarum, Bupati Sragen Minta Yang Bersangkutan Tahu Diri!

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Foto/Wardoyo
   
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Geger penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) di Desa Ngarum, Kecamatan Ngrampal yang dinilai tidak tepat sasaran dan justru menyasar pada keluarga perangkat desa, menuai respon dari Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Bupati mengaku sudah mendapat informasi terkait aksi puluhan warga yang menggeruduk balai desa Ngarum kemarin atas kekisruhan BST di desa itu.

Ia menyampaikan bakal menindak lanjuti permasalahan data penerima tersebut yang membuat masyarakat menjadi resah. Ia pun meminta keluarga perangkat desa yang dianggap sudah mampu, tahu diri dan tidak memaksakan menerima BST.

“Sebetulnya kita sudah menyisir data itu, tapi tetep saja masih ada kayak beberapa waktu lalu ada saudaranya lurah dapat. Saya harap yang bersangkutan tahu diri biar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” paparnya kepada wartawan, Selasa (16/6/2020).

Menurut Yuni data penerimaan selama ini memang carut marut dan tidak ada yang sempurna. Ia juga membeberkan bahwa data bantuan provinsi juga masih ditemukan terjadi dobel dengan data BST.

Baca Juga :  Paguyuban Sahabat Dangkel Sragen Bantu 200 Paket Sembako untuk Warga Miskin di Desa Singopadu, Sambut Hari Jadi Kabupaten Sragen ke-278

Yakni ada penerima yang sudah diusulkan BST akan tetapi masih saja diusulkan di provinsi. Hal itulah yang kemudian menjadi problem bagi semua.

“Ada beberapa desa yang transparan menempel stiker agar tahu yang mendapat BST ini dan yang mendapat BLT DD ini. Kita instruksikan desa yang lain agar seperti itu,” urainya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, masyarakat geram dengan Bantuan Sosial Tunai (BST) karena beberapa tidak tepat sasaran dan justru menyasar pada keluarga perangkat desa itu sendiri.

Puluhan warga berjalan menuju balai desa sembari membawa poster yang menunjukkan kekecewaan mereka pada pemerintah desa setempat dengan bertuliskan “BST Bantuan Saudara Tok dan Forum Peduli Ngarum”.

Selain itu, mereka mempertanyakan ketepatan data para penerima BST. Karena ada temuan suami dari perangkat desa dan pensiunan juga terdaftar sebagai penerima.

Baca Juga :  Geger Penemuan Mayat Gadis Cantik Mengambang di Sungai Mungkung Sragen, Saat Ditemukan Korban Tanpa Busana

Aksi warga mendapat pengawalan dari aparat. Selain itu Muspika Ngrampal juga turut mendampingi. Akhirnya sejumlah perwakilan warga melaksanakan audiensi dengan pihak desa dan muspika.

Mereka menuntut ditinjau kembali sejumlah penerima yang dirasakan tidak tepat sasaran.

Usai audiensi, koordinator Forum Masyarakat Peduli Ngarum, Iriyanto menjelaskan kedatangannya di Balai desa untuk mengklarifikasi isu miring soal penerima bantuan BST yang sudah tersebar di Media Sosial (Medsos).

Selain itu pihaknya juga kroscek data penerima bantuan yang terkena dampak Covid-19.

”Kami minta kepada kades dan perangkat lainya data penerima bantuan sosial Covid-19 dan disanggupi oleh desa. Itu kami tunggu,” tuturnya.

Pihaknya mengatakan sebagian klarifikasi dari pihak desa bisa diterima. Namun ada juga yang masih belum memuaskan.

”Masih ada yang kurang dan harus membuka data penerima bantuan. Padahal masih ada nama terdampak tapi belum dapat bantuan,” terangnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com