JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Good Bye Corona, Pembelajaran Tatap Muka di Sragen Kini Sudah Full Semua. Jam Pelajaran SD-SMP Ditambah!

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat mengecek pelaksanaan tatap muka di MTSN 1 Sragen, Senin (29/3/2021). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen memastikan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah sudah berjalan 100 %.

Membaiknya situasi dengan nihil kasus Corona atau covid-19, menjadi alasan dinas mulai memberlakukan PTM secara penuh untuk semua sekolah.

Kepala Disdikbud Sragen, Suwardi mengatakan saat ini pembelajaran di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) sudah hampir normal dengan 100 % sekolah menerapkan.

Jika sebelumnya kapasitas siswa yang masuk dibatasi 50 %, saat ini jumlah siswa yang masuk sudah masuk semua.
Meski demikian, protokol kesehatan tetap menjadi hal yang ditekankan.

“Sekarang anak-anak sudah masuk semuanya. Kalau kemarin kan hanya 50 %. Situasi juga sudah membaik,” paparnya Kamis (13/1/2022).

Baca Juga :  Paguyuban Sahabat Dangkel Sragen Bantu 200 Paket Sembako untuk Warga Miskin di Desa Singopadu, Sambut Hari Jadi Kabupaten Sragen ke-278

Suwardi menjelaskan saat ini durasi pembelajaran juga mulai ditambah. Jika sebelumnya untuk SD pembelajaran hanya 3 jam dalam sekali masuk, kali ini diperpanjang satu jam.

Begitu pula untuk jenjang SMP, yang sebelumnya hanya 4 jam pelajaran, kini ditambah menjadi 6 jam pelajaran.

“Satu jam pelajaran untuk siswa SD berdurasi 35 menit sedangkan bagi SMP durasinya 40 menit,” jelasnya.

Meski sudah 100 % dan situasi membaik, sekolah tetap ditekankan untuk menerapkan protokol kesehatan.

Mulai dari cek suhu tubuh anak sebelum masuk kelas dan cuci tangan dengan menggunakan sabun hingga menghindari kerumunan.

Untuk mengurangi kerumunan, jarak masuk antar kelas juga dijeda selama 30 menit.

Baca Juga :  Momen Wisuda Akbar Sekolah Tahfidz Kids Balita dan Qur'anic School Center Ar Rahman di Sragen Angkatan ke-8 Ciptakan Anak Penghafal Al Qur'an dan Kebaikan Untuk Indonesia

“Untuk jarak antar bangku juga harus ditata. Tapi tidak bisa seluruhnya satu meter karena luas kelas yang tetap sama. Jaraknya memang kita tata, kan tidak semua harus satu meter nanti tidak cukup jika di dalam kelas. Jadi meja menepi sampai tembok, belakang juga dimaksimalkan sampai tembok,” terangnya.

Terkait jam istirahat, sebenarnya diperbolehkan namun anak-anak diminta tetap di dalam kelas.

Hal itu dimaksudkan untuk mengindari siswa berkumpul atau membaur yang dikhawatirkan berpotensi menciptakan kerumunan.

Untuk memastikan penerapan Prokes, dari dinas terus berkeliling ke sekolah-sekolah. Dia mengatakan, hasilnya anak tertib dan PTM berjalan dengan baik. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com