JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Berkedok Sosialisasi, Puluhan Warga Taraman Sragen Tertipu Alat Pengaman Gas Seharga Rp 50.000. Dinas Tegaskan Tak Ada Kegiatan Sosialisasi!

Alat pengaman kebocoran gas elpiji yang dijual ke warga oleh oknum sales berkedok petugas sosialisasi gas elpiji. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sedikitnya 60 warga di salah satu RT di Desa Taraman, Kecamatan Sidoharjo, Sragen merasa tertipu oleh kegiatan sosialisasi soal harga elpiji 3 kg dan pengamanan kebocoran gas.

Pasalnya, sosialisasi yang difasilitasi Ketua RT itu ujung-ujungnya membuat warga digiring untuk membeli alat pengaman kebocoran seharga Rp 50.000.

Usut punya usut, oknum yang memberi sosialisasi berbau promosi itu ternyata bukan dari dinas atau perangkat. Namun belakangan si pemberi sosialisasi ternyata adalah seorang sales.

Celakanya, dari 60an warga yang diundang terlanjur membeli perangkat pengaman itu yang dibanderol seharga Rp 50.000.

Padahal harga peralatan itu di pasaran hanya berkisar antara Rp 15.000 sampai Rp 20.000. Kasus dugaan pencatatan dinas itu terjadi di Dukuh Karanganom, Taraman.

“Kejadiannya kemarin,  Jumat (22/4/2022). Awalnya warga dikumpulkan oleh RT katanya mau ada petugas sosialisasi harga elpiji dan pengamanan dari kebocoran. Katanya petugas itu sudah dapat izin dari dinas dan desa. Namanya warga dan ibu-ibu nggak begitu paham ya manut saja. Ternyata pada akhirnya ditawari suruh beli alat pengaman kebocoran Rp 50.000. Karena meyakini itu petugas resmi pemerintah, ya manut saja pada beli semua,” papar Ari, salah satu warga, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (24/4/2022).

Baca Juga :  Tanpa Restu Bapak, Untung Wina Sukowati Calon Bupati Sragen 2024 Nekat Maju Lewat Partai Demokrat: Ini Tekat Saya Sendiri

Ketika kegiatan sudah selesai, mayoritas warga yang hadir akhirnya tergiur dan membeli alat yang disarankan. Total ada 60an warga yang membeli alat itu.

Mereka baru sadar setelah sales itu pergi dan ada yang mengkonfirmasi ke dinas terkait.

Ternyata dari dinas tidak pernah ada kegiatan sosialisasi ke RT apalagi sampai menawarkan alat untuk dibeli.

“Awalnya juga sempat sosialisasi kalau harga elpiji 3 kg itu tidak boleh lebih dari Rp 16.000 dan yang 12 kg tidak boleh lebih dari Rp 35.000. Ternyata ujung-ujungnya disuruh beli alat itu. Padahal setelah saya browsing di toko online dan harga pasaran, alat itu harganya tidak lebih dari Rp 15.000,” urainya.

Salah satu brosur harga alat protector gas yang dijual di toko online dan harganya jauh di bawah harga sales yang berkedok petugas sosialisasi. Foto/Wardoyo

Ia menyayangkan tindakan oknum sales yang memanfaatkan keluguan warga untuk mengeruk keuntungan.

Apalagi dengan mengaku sosialisasi sudah mendapat izin dan rekomendasi dari dinas maupun desa, sehingga membuat warga akhirnya tergiur.

“Saya hanya kasihan, sudah situasi ekonomi kayak gini. Masih tega ngakal-ngakali orang desa. Kalau mau jualan mbok dengan cara yang baik. Bukan ngaku-ngaku apalagi menipu, harganya juga sangat nggak wajar. Ternyata setelah saya kroscek, modus itu sudah pernah terjadi juga ke warga di desa lainnya,” urainya.

Baca Juga :  Patroli Presisi Polres Sragen Jaga Keamanan Kantor KPU dan Bawaslu Jelang Penetapan Presiden Terpilih 2024

Ia pun meminta agar dinas dan desa bisa bertindak cepat untuk memberikan sosialisasi ke warga agar tidak banyak jatuh korban.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan, Cosmas Edwi Yunanto melalui Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Kabupaten Sragen, R Widya Budi Muditha, menegaskan bahwa saat ini tidak ada sosialisasi soal harga elpiji ke warga.

Apalagi jika ujung-ujungnya ternyata menawarkan alat agar dibeli. Karenanya ia menyampaikan dinas tak pernah merekomendasi sosialisasi dengan cara seperti itu.

“Kalau itu jelas orang sales promosi. Kami tegaskan bahwa saat ini belum ada dan tidak ada sosialisasi elpiji sampai mengumpulkan warga satu RT dan disuruh beli alat seperti itu. Itu jelas orang jualan. Dan tidak ada rekomendasi apapun dari dinas, jadi masyarakat harus cermat,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com