WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebagai daerah perbatasan Jatim-Jateng-DIY, Kabupaten Wonogiri meningkatkan kewaspadaan ekstra terhadap merebaknya penyakit mulut dan kuku atau PMK.
Tak hanya Pemkab, atau peternak, jajaran Polres Wonogiri turut terjun langsung mengantisipasi agar tidak ditemukan penyakit mulut dan kuku di daerah ujung tenggara Jateng tersebut.
Untuk diketahui PMK merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Apthovirus yang merupakan bagian Picornaviridae.
Penyakit tersebut bisa menyerang hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, babi dan kerbau.
Ada sejumlah gejala yang muncul apabila hewan ternak terjangkit PMK. Misalnya, ternak mengalami demam tinggi dengan suhu 39-41 derajat celcius, luka lepuh pada lidah serta rongga mulut, produksi air liur berlebihan dan berbusa.
Ada juga yang kukunya sampai lepas, tremor, tidak nafsu makan karena mungkin ada luka di mulut. Nafasnya juga pendek, atau cepat.
Terkait hal itu Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto telah memberikan instruksi kepada jajarannya untuk aktif merespon perkembangan situasi, khususnya penyakit mulut dan kuku.
Hal ini dibuktikan ketika anggota Polsek Jatipurno dan Polsek Ngadirojo Wonogiri kompak melakukan pemantauan dan antisipasi kasus PMK di wilayah masing-masing, Rabu (11/5/2022) siang.
Kanit Binmas Polsek Jatipurno Aiptu Mustafa Sri Agung bersama Bhabinkamtibmas Mangunharjo Bripka Ahmad Mursito memeriksa peternak sapi milik anggota DPRD Wonogiri, Suprapto (60) yang tinggal di Dusun Ngojati Desa Mangunharjo Jatipurno.
Ada 6 sapi jenis limousin yang ada di kandang milik anggota FPDI Perjuangan tersebut, semuanya dinyatakan belum seekorpun terpapar PMK.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :[email protected]
- Kontak : [email protected]