SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mimpi warga dan petani di Desa Wonorejo, Kecamatan Kedawung, Sragen untuk memiliki jalan usaha tani (JUT) yang kokoh akhirnya terwujud.
Jalan tengah sawah penopang pertanian sepanjang 690 meter dari Dukuh Babatan-Serut R o T 07 itu kini mulai dibangun dengan cor.
Akses penghubung areal pertanian dan jalan alternatif dua dukuh itu dibangun usai mendapat berkah program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang digelontorkan Kodim 0725/Srg.
Pengecoran dimulai bersamaan dengan pencanangan TMMD tahap 2 di desa tersebut, Selasa (26/7/2022). Diawali dengan upacara dipimpin Wabup Suroto, TMMD tersebut resmi dibuka dan dimulai.
Turut hadir Komandan Kodim 0725/Srg, Letkol Inf Yoga Yastinanda, Kapolres AKBP Piter Yanottama, jajaran camat, kades dan ratusan tokoh masyarakat.
“Alhamdulillah. Bertahun-tahun jalan untuk pertanian ini akhirnya bisa dicor. Selama ini hanya dari tanah, kalau hujan berlumpur, kalau kemarau berdebu, kadang untuk angkut hasil panen susah. Matur nuwun Pak Dandim dan TNI,” ujar Suparno, salah satu petani di desa setempat menanggapi dimulainya pengecoran, Selasa (26/7/2022).
Dandim Letkol Inf Yoga mengungkapkan Desa Wonorejo dipilih sebagai lokasi TMMD tahap 2 tahun anggaran 2022 karena permohonan dari desa yang disetujui pimpinan TNI.
Total anggaran yang digelontorkan Rp 409,5 juta untuk menopang berbagai kegiatan kemasyarakatan di desa itu. Di antaranya cor jalan usaha tani 690 meter, perbaikan 9 rumah tak layak huni dan pembangunan jamban untuk 12 KK miskin di desa tersebut.
Kegiatan akan dilaksanakan selama 1 bulan dengan melibatkan berbagai unsur mulai dari TNI, Ormas, Hansip hingga warga setempat.
Selain kegiatan fisik pengecoran jalan, TMMD juga digelar untuk sasaran non fisik yakni penyuluhan wawasan kebangsaan.
Diharapkan dengan kegiatan tersebut bisa mempererat sinergitas TNI dengan masyarakat serta semua elemen untuk bersama-sama membangun desa.
“Harapannya bisa berjalan lancar dan mencapai target. Sehingga tujuan akhirnya dari pengecoran jalan usaha tani bisa memberi kemanfaatan untuk masyarakat dan mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya,” ujar Yoga.
Membantu Masyarakat
Kades Wonorejo, Mulyono menyampaikan sebenarnya panjang jalan tersebut 1z1 kilometer namun yang tercakup dari TMMD sekitar 690 meter.
Ia tidak menampik selama bertahun-tahun jalan tersebut masih berkonstruksi tanah sehingga sangat menyusahkan petani jika musim hujan dan panen tiba.
Karenanya, mewakili warga dan Pemdes, ia mengapresiasi dan berterimakasih atas ditunjuknya Wonorejo mendapat program TMMD tahun ini.
“Sementara kemarin dari desa sama masyarakat sudah mengawali dengan levelansir sehingga mempermudah untuk dicor. Ini jalan usaha tani dan alternatif juga. Kami berterimakasih sekali karena dengan dicor nantinya masyarakat lebih lancar melintasi, petani juga lebih mudah dan murah untuk menopang aktivitas pertanian,” jelasnya.
Pihaknya juga mengapresiasi bantuan 9 RTLH dan 12 jamban untuk warga tidak mampu. Bantuan RTLH itu sekaligus menuntaskan problem RTLH yang kini sudah hampir habis di Wonorejo.
“Kemarin dari dinas juga survei terjun ke desa sudah tidak ditemukan RTLH lagi, tinggal moles,” imbuhnya.
Senada, Camat Kedawung Endang Widayanti menambahkan atas nama Muspika, juga mengapresiasi dan bersyukur atas ditunjuknya Desa Wonorejo sebagai penerima TMMD tahap 2.
Menurutnya, bantuan cor jalan, 9 RTLH dan 12 paket jambanisasi itu diharapkan bisa mendongkrak derajat perekonomian, kesejahteraan dan memberi kemanfaatan bagi warga di Wonorejo.
“Karena kebetulan dari 10 desa di Kecamatan Kedawung, Desa Wonorejo ini masuk desa terakhir di perekonomian. Termasuk jalan usaha taninya juga paling banyak yang belum tersentuh pembangunan. Adanya cor jalan ini tentu sangat diharapkan petani dan masyarakat. Lalu jamban dan RTLH semoga mempercepat penuntasan jambanisasi dan bebas RTLH di wilayah Wonorejo dan Kedawung,” tandasnya. Wardoyo
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com