Selain itu yang menjadi target utama, adalah Wonogiri Zero Stunting di 2024. Bupati Jekek menuturkan, di 2021 terdapat 1.100 anak di bawah dua tahun (baduta) stunting. Sedangkan di 2022, angka baduta stunting berhasil ditekan menjadi 430 anak.
”Penurunannya cukup signifikan. Akan terus kami kawal, by name by adress-nya sudah terdeteksi,” jelas Bupati Jekek.
Terkait penanggulangan dan pencegahan stunting, Pemkab Wonogiri menggelontorkan anggaran yang senilai Rp 7 miliar. Bupati Jekek menyebut anggaran pemberian makanan tambahan (PMT) yang dikelola Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB dan P3A) Wonogiri.
Langkah pencegahan stunting juga dilakukan secara masif dan menyasar berbagai kalangan. Semua stakeholder dilibatkan, termasuk peran dari pemerintah desa.
Sementara itu, Wakil Bupati atau Wabup Wonogiri Setyo Sukarno mengaku bersama Jekek memiliki visi Wonogiri yang Maju Mandiri Sejahtera. Dia memiliki kewajiban mewujudkan hal tersebut. Meskipun di tahun pertama menjabat, sejumlah program belum berjalan maksimal, karena terdampak pandemi Covid-19.
Wabup Wonogiri Setyo Sukarno menambahkan, ingin meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) di Kota Sukses. Diketahui IPM Wonogiri pada 2022 sebesar 71,04. Meningkat dari 2021 yang masih di angka 70,49.
Selain itu, angka harapan lama sekolah juga coba didongkrak. Salah satunya dengan program beasiswa bagi pemuda berprestasi (dulu bernama beasiswa bagi mahasiswa berprestasi). Aris Arianto
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com