JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Terancam Gagal Panen, Sebanyak 1200 Hektare Lahan Pertanian di Sragen Terendam Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo

Genangan banjir menghiasi areal persawahan dan masuk permukiman warga Sidoharjo dengan latar belakang gerbang keluar Tol Soker di Pungkruk, Sragen, Sabtu (21/4/2018). Foto/Wardoyo
ย ย ย 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Sebanyak 1200 hektare lahan pertanian di Sragen terendam banjir luapan sungai Bengawan Solo, sejak Rabu 1 Maret 2023 malam.

Data tersebut dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Sragen.

Beberapa wilayah yang terdampak banjir paling parah yakni di Dukuh Tugu dan Gabusan Desa Tangkil Kecamatan Sragen, terdapat tanaman padi siap panen terendam banjir.

Ketinggian air ada yang hanya sampai batang leher, namun juga ada yang sudah tidak nampak sama sekali.

Hasan (39) salah seorang petani mengakui, pada Selasa 28 Februari sore mulai memanen padi di sawah seluas satu petak 1800 meter persegi. Padi yang dipanen belum sempat dibawa pulang.

Naas pada Rabu (1/3/2023), malam terjadi banjir sehingga padi tersebut hanyut. Pihaknya juga yakin padi yang terendam banjir sudah rusak.

“Ya diambil kalau airnya sudah surut, bisa dipanen tapi kualitasnya jelek. Berasnya patah-patah, kalau tidak ya menghitam. Dijual (gak laku) ya konsumsi sendiri paling. Biasanya dijual itu ditebas Rp 4-5 juta,” kata Hasan, Jumat 1 Maret 2023.

Hal senada juga disampaikan Karsono (52) petani dari Desa Tangkil. Dia mengakui, padi miliknya sudah terendam sejak Rabu malam lalu. Pihaknya perihatin padi yang tinggal dipanen akhirnya kebanjiran. Pihaknya yakin padi-padi yang terendam banjir sudah pasti rusak, gabah akan membusuk.

Baca Juga :  Top Banget, Pemkab Sragen Raih Anugerah Layanan Investasi 2024, Bahkan Sudah Empat Kali Berturut-Turut, Ini Kata Bupati Yuni !

“Nanti jadi beras ya hitam atau kuning, karena terlalu banyak air, terendam terlalu lama. Umur padi siap panen ya, 3 bulan lebih. Padinya itu rusak, kalau satu malam itu masih bisa, tapi kalau sudah tiga hari pohonnya membusuk.” bebernya.

Keluhan serupa juga di disampaikan Wartono (41) salah satu warga Dukuh Candi RT 12, Desa Bentak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen dihubungi via telepon menyampaikan bahwa air masih merendam sejumlah rumah dan padi siap panen di wilayah Bentak dan Pringanom.

“Iya benar padi banyak yang terendam sejak kemarin sampai hari ini, namun sejak sore ini tadi air mulai surut, kemarin di sawah milik saya sampai padinya ngak kelihatan,” ujarnya.

Banjir di Sragen menggenangi 10 wilayah meliputi.
1. Kecamatan Sukodono, di Desa Newung.

2. Kecamatan Sidoharjo :
a. Desa Tenggak
b. Desa Sribit
c. Desa Patihan
d. Desa Bentak
e. Desa Pandak

3. Kecamatan Sragen:
a. Desa Kedungupit
b. Desa Tangkil

4. Kecamatan Sambungmacan:
a. Desa Cemeng
b. Desa Sambungmacan
c. Desa Banaran

Baca Juga :  BKPSDM Sragen Luncurkan Si Makarena, Inovasi Canggih Tingkatkan Kinerja ASN

5. Kecamatan Masaran:
Desa Pringanom.

6. Kecamatan Plupuh:
a. Desa Gentanbanaran
b. Desa Karanganyar
c. Desa Gedongan
d. Desa Sidokerto

7. Kecamatan Gesi:
Desa Tanggan

8. Kecamatan Ngrampal:
Desa Klandungan

9. Kecamatan Jenar:
Desa Mlale

10. Kecamatan Tanon:
a. Desa Kecik
b. Desa Padas
c. Desa Pengkol
d. Desa Jono
e. Desa Gawan.

Setidaknya banjir menggenangi 995 unit rumah di 16 Desa, atau memberikan dampak kepada 3.690 KK atau 11.185 jiwa. Sejumlah fasilitas umum seperti 10 sekolah, 2 unit fasilitas kesehatan, 16 masjid dan 10 unit jembatan.

Huriyanto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com