

SRAGEN– Kebijakan pemerintah mendatangkan beras impor sebanyak 500.000 ton menuai kecaman dari kalangan petani di wilayah Sragen. Mereka mengecam kebijakan impor karena dianggap akan merugikan petani yang sebagian kini mendekati panen raya padi.
Para petani juga menyayangkan kebijakan pemerintah Jokowi yang dinilai bertolak belakang dengan janji saat kampanye yanh akan melindungi petani dengan menekan impor. Bahkan, sejak kabar impor beras baru beredar sepekan lalu, harga tebasan padi saat ini langsung merosot antara Rp 1 hingga Rp 2 juga per patok.
Kecaman itu datang salah satunya dari pengurus kelompok tani di Dukuh Ngamban, Desa Gawan, Tanon, Sragen, Sutarno. Menurutnya impor beras itu sangat merugikan petani di daerahnya yang saat ini sudah memulai masa panen.
Sejak berembus kabar impor beras, harga tebasan di sawah dalam beberapa hari terakhir terus anjlok. Jika sebelum ada kabar impor, harga tebasan satu petak seperempat hektare bisa mencapai Rp 8 juta, beberapa hari terakhir harga langsung anjlok menjadi tinggal Rp 6-7 juta.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com