Beranda Daerah Sragen Jelang Sekolah Tatap Muka, Wali Murid di Sragen Was-Was Siswa Belum Divaksin....

Jelang Sekolah Tatap Muka, Wali Murid di Sragen Was-Was Siswa Belum Divaksin. Kadisdik: Yang Resah Nanti Dilayani Daring!

Ilustrasi Siswa SD

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Rencana pembelajaran tatap muka (PTM) yang akan digelar serentak mulai Senin (6/9/2021) besok ternyata tak serta merta disambut sukacita oleh wali murid.

Sejumlah orangtua siswa mengaku masih was-was karena siswa belum divaksin. Mereka khawatir kondisi itu masih berpotensi terjadi penularan Covid-19.

“Sebenarnya senang siswa bisa masuk lagi. Tapi ada rasa khawatir juga, kan siswa belum divaksin. Siapa yang bisa menjamin nanti pembelajaran bisa aman dari Covid-19. Karena namanya anak-anak kalau sudah kumpul dengan temannya kan tahu sendiri kadang lupa jaga prokes. Padahal kalau SMP siswanya dari beda wilayah,” ujar Yuli, salah satu wali murid asal Karangmalang, Minggu (3/9/2021).

Senada, Suparman, wali murid SMA asal Sidoharjo, juga mengaku belum sepenuhnya tega membiarkan anaknya masuk sekolah di situasi pandemi seperti ini.

Sebab meski guru sudah divaksin, sejauh ini anaknya dan siswa lain belum ada yang menerima vaksin.

Baca Juga :  Kado Akhir Tahun Pemkab Sragen Raih STBM Award Madya 2024 Dalam Komitmen pada Sanitasi Berbasis Masyarakat, Ini Kata Bupati Yuni

“Masih agak ragu juga. Beda kalau anak sudah divaksin, setidaknya lebih tenang karena sudah ada kekebalannya,” urainya.

Menyikapi hal itu, Kepala Disdikbud Sragen, Suwardi menyampaikan untuk guru, sejauh ini mayoritas hampir sudah divaksin.

Dari data terakhir, ia menyebut jumlah guru yang sudah divaksin mencapai lebih dari 95 persen.

Ia tak menampik untuk siswa, memang belum ada yang divaksin. Hal itu karena jatah vaksin untuk anak usia 12-18 tahun memang belum tersedia.

Meski demikian, ia memastikan simulasi PTM yang akan digelar mulai besok, tetap diupayakan berjalan dengan menerapkan prokes ketat.

Namun jika ada orangtua yang masih khawatir atau resah, dinas tidak memaksa dan boleh mengikuti pembelajaran secara daring.

“Ini sifatnya simulasi dulu. Sambil menunggu vaksin, nanti manakala vaksin sudah ada kita segera lakukan vaksinasi. Kalau ada orangtua yang masih khawatir PTM, tentunya sekolah akan menyediakan layanan daring. Jadi tidak hanya tatap muka saja,” tandasnya. Wardoyo