SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemdes Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang melaporkan hingga Minggu (29/8/2021) tercatat sudah 20 ton ikan petani di karamba waduk Kedung Ombo (WKO) yang mati mendadak.
Puluhan ton ikan itu mati mendadak akibat terjangan upwelling atau racun putih yang melanda sejak dua hari lalu.
Kades Ngargosari, Sriyono mengungkapkan dari hasil pendataan, total ikan yang mati mendadak sampai hari ini mencapai 20 ton.
Kematian itu dialami oleh sedikitnya lima petani karamba di wilayahnya.
“Sekitar 20 ton ikan yang mati mendadak kena upwelling. Ada lima petani yang terdampak,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (29/8/2021).
Sriyono menguraikan wilayah terparah yang terdampak upwelling ada di Boyolayar dan Ngasinan.
Ribuan ikan berbagai jenis yang dibudidayakan petani di wilayah itu mendadak mengambang tak bernyawa sejak Sabtu (28/8/2021) dinihari.
Ia menyampaikan badai upwelling sudah mulai mereda hari ini tadi. Meski demikian, para petani karamba masih terus bersiaga dan berjibaku menggeser karamba mereka ke wilayah perairan menjauh dari lokasi yang sudah diterjang upwelling.
“Ini sudah agak mereda,” jelasnya.
Dengan estimasi harga ikan segar Rp 25.000 hingga Rp 30.000 perkilo, maka kerugian yang diderita petani bisa mencapai Rp 500 juta atau hampir setengah miliar.
Hal itu karena ikan-ikan yang mati mayoritas sudah memasuki usia panen.
Sukiyo (28) petani karamba asal Dukuh Nonggorejo RT 30, Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, mengatakan wabah upwelling itu terjadi sejak kemarin.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com